Uni Eropa Mengatakan Tindakan Israel di Gaza Melanggar Hukum Internasional

Tindakan Israel di Gaza Melanggar Hukum Internasional
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell menuduh pemerintah Israel melanggar hukum internasional. Hal ini terjadi ketika negara Zionis memberlakukan blokade total di Gaza sebagai tanggapan atas serangan kelompok militan Palestina Hamas.

Setelah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas dampak serangan itu, Borrell juga mengatakan sebagian besar menteri luar negeri Uni Eropa mendukung kelanjutan bantuan kepada Otoritas Palestina, yang mengelola Tepi Barat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pernyataan Borrell muncul sehari setelah Komisaris Eropa dan diplomat Hongaria Oliver Vahli mengatakan semua bantuan pembangunan Uni Eropa ke Palestina telah ditangguhkan. Namun, Komisi Eropa menolak pengumuman ini setelah menerima reaksi keras dari para pengambil kebijakan UE.

Borrell mengundang para menteri luar negeri Israel dan Palestina menghadiri pertemuan di Muscat, Oman, melalui konferensi video. Namun Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen dan Menteri Otoritas Palestina Riyad al-Maliki tidak hadir.

Borrell turut mengecam serangan Hamas yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel, sebagian besar adalah warga sipil. Namun dia mengatakan tanggapan Israel yang sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 770 warga Gaza harus sejalan dengan hukum kemanusiaan internasional.

Israel mempunyai hak untuk membela diri tetapi hal itu harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional, hukum kemanusiaan, dan beberapa keputusan bertentangan dengan hukum internasional,” katanya.

Borrell menyebutkan bahwa PBB telah menyatakan bahwa memutus aliran air, memutus listrik, memotong makanan untuk banyak warga sipil adalah melanggar hukum internasional. Israel mengkritik pernyataan PBB tersebut, dan menuduh ketua badan hak asasi manusia dunia tersebut gagal mengutuk Hamas sebagai teroris.

Borrell menekankan UE tidak bekerja sama dengan Hamas, yang menguasai Gaza dan yang digolongkan UE sebagai organisasi teroris. Namun dia mengatakan sangat penting bahwa blok tersebut terus memberikan bantuan untuk membantu warga sipil Palestina melalui Otoritas Palestina.

“Hukuman kolektif terhadap seluruh warga Palestina tidak adil dan tidak produktif,” katanya.

UE yang beranggotakan 27 negara mengatakan mereka adalah penyedia bantuan eksternal terbesar bagi Palestina. Tahun lalu, blok tersebut memberikan sekitar €283 juta untuk mendukung Otoritas Palestina, dan badan utama PBB untuk pengungsi Palestina dan proyek lainnya.

Namun UE telah lama mengalami perpecahan mendalam mengenai konflik Israel-Palestina, yang terungkap sebagai reaksi terhadap pengumuman singkat penangguhan bantuan oleh Varhelyi, yang pemerintahan nasionalnya merupakan sekutu dekat Israel.

Juru bicara Komisi Eropa mengatakan bahwa Varhelyi belum berkonsultasi dengan sesama komisioner, termasuk Presiden Komisi Ursula von der Leyen. Beberapa anggota UE secara terbuka mengkritik pengumuman tersebut.

Komisi Eropa kemudian mengatakan bahwa mereka akan meninjau kembali bantuan tersebut untuk memastikan tidak ada dana yang disalurkan kepada teroris namun pembayaran akan terus berlanjut.

Penjabat Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares mengatakan wilayah Palestina kemungkinan akan membutuhkan lebih banyak bantuan setelah serangan Hamas dan pemboman Israel di Jalur Gaza.

Sumber: mediaindonesia

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *