Miliarder Yang Dulunya Ditahan Israel Kini Bergabung Dalam Perang Palestina

Bashar Masri
Bashar Masri
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Barulah, pada 1994 pintu masuk ke Palestina mulai terbuka lebar. Dia langsung terbang ke Tel Aviv dan mengunjungi Nablus. Di sana dia terkejut melihat nasib warga Palestina yang begitu sengsara. Bahkan ada teman sekolahnya yang dulu pintar kini menjadi pengangguran akibat tak ada lapangan kerja.

“Sejak itu saya bertekad untuk membantu membangun bangsa dan memberikan kesempatan kepada rakyat Palestina,” kata Bashar.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tekad itu kemudian terwujud lewat pembangunan kota modern pertama di Palestina bernama Rawabi. Rawabi diproyeksikan bakal menghabiskan dana US$ 1,4 miliar atau Rp 22 triliun yang semuanya murni mengandalkan investor di bawah naungan perusahaan investasi besutan Bashar, Massar International Ltd.

Selama pembangunan, Rawabi bakal memperkerjakan masyarakat lokal.  Bagi Bashar, ini adalah perjuangan nasional untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, pendidikan dan pembangunan bangsa. Dengan hadirnya lapangan kerja, maka Palestina bisa tumbuh. Jika itu semua tercapai,  maka masyarakat Palestina bisa menemui kemerdekaannya.

Semua itu pada akhirnya membuat Palestina kembali ‘hidup’ meski berulangkali dihajar habis-habisan oleh zionis Israel

Pemimpin Berpengaruh

Meski begitu, upaya pembangunan ini juga menuai kritik oleh kelompok pro-Palestina.  Mengutip Insider, kritik muncul karena Bashar terbukti menjalin kerjasama juga dengan pihak Israel.

Bashar memang mengakui adanya kerjasama, tetapi dia berargumen bahwa itu semua untuk kemaslahatan rakyat Palestina. Pasalnya, kerjasama itu dibutuhkan untuk menarik perhatian dunia internasional. Kepada The Guardian, Bashar menyebut jika Rawabi berhasil ini akan menjadi kebanggaan nasional, sekaligus memberi pesan bahwa Palestina bisa membangun negara.

Alhasil, proyek tersebut terus berjalan sejak tahun 2000 dan kini mulai terlihat hasilnya. Selama pembangunan, Rawabi telah memperkerjakan 10.000 warga Palestina. Beberapa hari sebelum perang Hamas Vs Israel berlangsung media lokal meliput dirinya sedang memantau proyek investasi manufaktur di sana.

Tak cuma mengurusi Rawabi, kini Bashar sejak 2021, juga membangun proyek Lana di Yerussalem Timur. Lana adalah kota mandiri modern kedua di Palestina.

Selain itu dia juga menjadi CEO perusahaan investasi PADICO yang sudah mengelola dana US$ 815 juta atau Rp 12,7 Triliun untuk pembangunan sektor finansial, energi, industri hingga properti. Semua keuntungan itu dialihkan untuk kemaslahatan rakyat Palestina.

Berkat upaya itu semua, Bashar sempat dinobatkan Fortune sebagai pemimpin dunia berpengaruh di dunia pada 2018 silam.

Sumber: cnbc

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *