Penyakit Ginjal Kronis (CKD), Cegah Sebelum Cuci Darah atau Transplantasi

Penyakit Ginjal Kronis
Penyakit Ginjal Kronis
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Penyakit ginjal polikistik atau PKD adalah penyakit genetik atau keturunan yang menyebabkan terbentuknya kista besar pada ginjal sehingga berpotensi merusak jaringan di sekitarnya.

Kelainan ginjal dan saluran kemih sebelum lahir

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Bayi yang baru lahir juga dapat mengalami kelainan ginjal dan saluran kemih saat berkembang di dalam rahim ibunya.

Kelainan ini memungkinkan terjadinya penyempitan saluran urin normal yang menyebabkan urin mengalir kembali ke dalam ginjal.

Penyakit autoimun

Pada penyakit autoimun, sistem kekebalan tubuh berbalik melawan tubuh itu sendiri. Nefritis lupus adalah salah satu penyakit autoimun yang menyebabkan peradangan pada pembuluh darah kecil yang menyaring limbah pada ginjal.

Batu ginjal atau tumor

Obstruksi akibat batu ginjal atau tumor dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Selain itu, pembesaran kelenjar prostat pada pria atau infeksi saluran kemih berulang juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Siapa Saja yang Berisiko Mengalami CKD?

Pada dasarnya, penyakit ginjal kronis atau CKD dapat menyerang siapa saja pada usia berapapun. Namun, beberapa orang dengan kondisi medis atau penyakit tertentu di bawah ini lebih rentan terkena CKD.

  • penderita diabetes.
  • penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi.
  • seseorang dengan riwayat keluarga penderita penyakit ginjal.

Gejala CKD

Gejala yang disebabkan oleh chronic kidney disease atau CKD umumnya tidak terlihat sampai penyakit tersebut mencapai stadium lanjut. Namun, beberapa gejala berikut ini dapat kamu perhatikan.

  • mudah lelah dan tidak berenergi.
  • sulit berkonsentrasi.
  • nafsu makan menurun.
  • insomnia atau sulit tidur.
  • mengalami kram otot di malam hari.
  • mengalami pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
  • bengkak di sekitar mata (terutama pada pagi hari).
  • kulit kering dan gatal.
  • sering buang air kecil (terutama pada malam hari).

Diagnosis CKD

CKD dapat didiagnosis melalui tes darah dan urin. Tes-tes ini bertujuan mencari kadar zat tertentu yang tinggi dalam darah dan urin yang menyebabkan ginjal tidak berfungsi dengan baik.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *