Daftar Donatur Palestina
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.co.id – Sebagai Muslim, kita perlu mengenal dan secara rohaniah tetap terhubung dengan tempat-tempat ini agar dapat menumbuhkan cinta kepada Rasulullah. Pertama, tempat yang paling beliau cintai adalah Mekah Almukarramah. Selain lahir dan perjalanan kenabiannya dimulai dari sana, dia mengajarkan untuk menjadikan Mekah sebagai Kiblat (Arah untuk Shalat) kita. Satu rakkat shalat yang dilakukan di Masjidil Haram pahalanya setara seratus ribu rakaat shalat yang dilakukan di masjid lain manapun (HR. Ibnu Majah).
Tempat ini juga merupakan tempat perlindungan di mana menumpahkan darah atau membunuh dilarang (HR. Tirmidzi). Nabi secara terbuka mengumumkan kecintaannya pada Mekah dan signifikansinya di sisi Allah ketika dia bersabda, “Demi Allah! Kamu adalah sebaik-baik tanah Allah dan kamu adalah tanah yang paling dicintai Allah” (HR. Tirmidzi dan Ahmad).
Kedua, tempat yang paling dicintai Rasulullah adalah Al-Madinah Al-Munawwarah, yaitu kota Madinah. Rasulullah sangat mencintai Madinah sehingga dia berdoa, “Ya Allah! Jadikan kami mencintai Madinah seperti kami mencintai Makkah atau bahkan lebih” (HR. Bukhari). Diriwayatkan bahwa ketika Nabi akan kembali dari perjalanan dan melihat tembok Madinah, dia mempercepat unta yang ditungganginya, dan jika dia berada di atas seekor binatang, dia mengganggunya, karena cintanya kepada Al- Madinah (HR. Tirmidzi).
Tempat ketiga yang paling dicintai rasulullah adalah Al-Quds atau juga dikenal dengan sebutan Yerusalem. Yerussalem atau Al-Quds adalah situs suci dalam tradisi Islam, setelah Mekah dan Madinah. Bagian dari arti penting dan kesucian Yerusalem bagi umat Islam berasal dari hubungan yang kuat dengan Nabi Ibrahim, Nabi Daud, dan Nabi Sulaiman, serta Nabi Isa (‘alaihimussalam). Mereka semua adalah Nabi Islam dan kisah mereka disebutkan dalam Al-Qur’an alkarim. Karena signifikansinya, Al-Quds juga pernah menjadi kiblat (arah sholat) pertama bagi umat Islam sebelum diubah menjadi Mekah. Rasulullah juga pernah melakukan perjalanan ajaib ke Al-Quds, sebagaimana Allah berfirman,
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ
الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا
الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ
اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya:
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS. Al-Isra’, ayat 1).
Keempat, tempat yang dicintai Rasulullah adalah Masjid Quba’. Quba’ adalah tempat di pinggiran Madinah tempat Rasulullah tiba dan tinggal pertama kali ketika hijrah dari Mekah. Masjid tersebut didirikan Rasulullah di sana, dan itu adalah masjid pertama yang dibangun dalam sejarah Islam. Allah berfirman,
اۗ لَمَسْجِدٌ اُسِّسَ عَلَى التَّقْوٰى مِنْ اَوَّلِ
يَوْمٍ اَحَقُّ اَنْ تَقُوْمَ فِيْهِۗ فِيْهِ رِجَالٌ
يُّحِبُّوْنَ اَنْ يَّتَطَهَّرُوْاۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِيْنَ
Artinya:
Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri, Allah menyukai orang-orang yang bersih (QS. At-Taubah, ayat 108).
Tempat kelima yang dicintai Rasulullah adalah Gunung Uhud, gunung terbesar di Madinah. Letaknya di sebelah utara Madinah dengan panjang tujuh kilometer. Jaraknya lima kilometer dari Masjid Nabi . Pertempuran Uhud yang bersejarah dan terkenal terjadi di gunung ini. Dalam pertempuran ini, kaum musyrik menang karena kesalahan yang dilakukan oleh pemanah Muslim, yang tidak mematuhi perintah Rasulullah.
