AS Kaget Dengan Kemunculan “Tangan Berdarah”, Bela Gaza – Kecam Biden

Tangan Berdarah Bela Gaza
Tangan Berdarah Bela Gaza
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id Amerika Serikat (AS) kaget. Hal ini terjadi ketika pidato Menteri Luar Negeri Antony Blinken di depan Senat diinterupsi oleh “tangan berdarah” pada Selasa waktu setempat.

Para pengunjuk rasa mewarnai tangan mereka dengan cat merah dan mengangkatnya ketika Blinken bicara. Beberapa teriakan terdengar, di antaranya “Manusia Bukan Binatang”, “Selamatkan Anak-Anak Gaza” dan “Gencatan Senjata Sekarang”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Spanduk dengan suara yang sama juga dibentangkan. Terlihat dua wanita terus berteriak menentang dukungan AS ke Israel, diusir keluar petugas keamanan.

Blinken bukan satu-satunya pejabat pemerintah Biden yang diinterupsi. Para pengunjuk rasa juga melakukan itu ke Menteri Pertahanan Lloyd J. Austin.

Mengutip CBS News, para pengunjuk rasa tersebut berasal dari organisasi bernama CODEPINK. Menurut organisasi tersebut, beberapa anggota mereka termasuk veteran Angkatan Darat AS selama 29 tahun, mantan diplomat Kolonel Ann Wright dan aktivis perdamaian David Barrows, telah ditangkap.

“Tangan penonton yang diam yang dicat merah dimaksudkan untuk melambangkan darah,” tegas organisasi itu, dikutip Rabu (1/11/2023).

Polisi Capitol AS membenarkan penangkapan. Ada sekitar 12 orang ditangkap karena “memprotes secara ilegal” di dalam gedung kantor Senat.

Kepada Senat, diketahui Blinken tengah menguraikan permintaan bantuan pemerintahan Biden sebesar US$106 miliar (sekitar Rp 1.679 triliun). Ini akan digunakan dalam sejumlah perang, termasuk Ukraina dan Israel.

Blinken mengatakan dalam kesaksiannya bahwa dia yakin bantuan tersebut akan menunjukkan “dukungan abadi” bagi negara-negara tersebut. Dari US$106 miliar , US$3,7 miliar akan didedikasikan untuk “kebutuhan keamanan” Israel, termasuk memperkuat “sistem pertahanan udara dan rudal”.

“Secara total, US$14 miliar akan diarahkan ke Israel. Dana sebesar US$50 miliar lainnya akan menambah persediaan militer AS, memperkuat basis industri pertahanan dalam negeri, dan akan dibelanjakan melalui bisnis Amerika,” katanya.

Mengutip BBC, AS memiliki sejarah panjang dalam mendukung Israel. Menurut Congressional Research Service, negara tersebut telah memberi dana sebesar US$158 miliar sejak Perang Dunia Kedua (PD 2), sebagian besar dalam bentuk bantuan militer.

Perlu diketahui, dalam pernyataannya pekan lalu di Tel Aviv, dukungan AS ke Israel juga makin kental di mana Biden mengakui bahwa “dia adalah zionis”. Ia berkata “Saya tidak percaya seseorang harus menjadi Yahudi untuk menjadi Zionis, dan saya seorang Zionis”.

Biden sendiri mengutip Open Secrets, adalah penerima sumbangan terbesar sepanjang sejarah dari kelompok pro-Israel, dengan menerima U$4,2 juta. Sebagai wakil presiden dulu, Biden kerap menjadi penengah dalam hubungan sensitif antara Barack Obama dan PM Israel Benjamin Netanyahu, yang memang dikatakan kerap tak akur soal serangan ke Palestina.

Sebenarnya dukungan AS terhadap Israel telah dikritik dalam beberapa pekan terakhir. Sejak serangan berdarah yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel merudal Gaza, wilayah kantong Palestina yang dikuasai Hamas tanpa henti.

Israel juga melakukan invasi darat Israel ke wilayah tersebut terus berlanjut. Gaza bahkan berada di bawah blokade yang mencegah makanan, air dan pasokan penting lainnya memasuki wilayah tersebut, kecuali beberapa konvoi kemanusiaan yang diizinkan dalam beberapa hari terakhir.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan ada sedikitnya 8.000 kematian warga sipil di Gaza sejak 7 Oktober. Banyak di antaranya adalah anak-anak dan warga sipil, sehingga menimbulkan reaksi lebih lanjut.

Sumber: cnbc

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *