Tepuk Tangan Meriah Untuk PDIP dan Jokowi

PDIP dan Jokowi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Tarmidzi Yusuf, Kolumnis

Hajinews.co.id – Perdebatan panas. Elit PDIP versus pendukung Prabowo-Gibran dari faksi Jokowi. Berantem sesama banteng. Banteng Ganjar seruduk banteng Gibran.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tayangan televisi dan berita dipenuhi pertengkaran sesama kader PDIP. Dulu bersekutu. Kini berbeda pilihan. Pangkalnya Gibran Rakabuming Raka.

Lolosnya putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi bakal calon presiden Prabowo Subianto menimbulkan perang terbuka jelang Pilpres 2024. Megawati Soekarnoputri dan Presiden Jokowi. Petugas partai dan PDIP diujung masa jabatan pecah kongsi.

PDIP dilemah. Jokowi dan Gibran dipecat dari PDIP tidak menguntungkan secara electoral bagi PDIP. PDIP akan dibully habis-habisan bila Jokowi dan Gibran dipecat. Pemecatan inilah yang dinantikan oleh Jokowi dan Gibran. Akan dikapitalisasi untuk menggembosi PDIP.

Pengalaman Pilpres 2004 yang lalu tampaknya menjadi pengalaman penting bagi PDIP. Ketika itu, PDIP habis-habisan menyerang SBY. Serangan PDIP menimbulkan simpati rakyat. SBY berhasil mengalahkan Megawati Soekarnoputri di Pilpres langsung pertama kali digelar di Indonesia.

Penempatan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep menjadi Ketua Umum PSI merupakan bentuk perlawanan Jokowi terhadap PDIP. Jokowi sedang menggembosi PDIP melalui penempatan Kaesang Pangarep sebagai Ketua Umum PSI.

Diturunkannya dua anak Jokowi (Gibran dan Kaesang) di arena nasional jelang Pilpres 2024 pasca Jokowi gagal tiga periode dan perpanjangan masa jabatan presiden merupakan bentuk pembangkangan Jokowi terhadap Megawati Soekarnoputri dan PDIP.

Pasalnya, Megawati dan PDIP paling keras menentang usulan Jokowi presiden tiga periode dan perpanjangan masa jabatan presiden. Selain itu, Megawati Soekarnoputri dan PDIP tidak mau didikte oleh Jokowi di Pilpres 2024.

Alasannya? Megawati Soekarnoputri kecewa. Selama hampir dua periode Jokowi menjabat presiden, PDIP dan Megawati Soekarnoputri kurang mendapat posisi strategis di pemerintahan jika dibandingkan dengan Luhut Binsar Panjaitan.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *