Tidak ada sebaik-baik kematian selain mati sebagai syahid karena membela agama Allah. Siapa mendapatinya, dia mendapatkan jaminan pahala yang luar biasa dari Allah Ta’ala.
Bayangkan saja, seluruh dosanya akan diampuni segera setelah kematiannya, diperlihatkan tempat tinggalnya di surga dengan segera, dijaga dan dipelihara dari firnah kubur dan kengerian hari kebangkitan. Bahkan, dia diberi hak untuk memberi syafaat kepada 70 anggota keluarganya.
Artinya, dengan mati syahid, semua permasalahan seorang hamba akan selesai. Hanya saja, ada satu yang tidak bisa ditebus dengan kesyahidan, yaitu hutang piutang.
Sesungguhnya, hutang adalah kewajiban yang harus ditunaikan dan tidak akan diampuni oleh Allah Ta’ala kecuali setelah ditunaikan atau setelah mendapat kerelaan dari yang memberi piutang.
Hal ini terungkap dalam sebuah hadits. Dari Abdullah bin Amru bin Ash ra. bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang.” (HR Muslim)
Maka, berhati-hatilah dengan hutang. Jangan sampai kita terhalang dari surga karena ada hutang yang belum ditunaikan pembayarannya atau ada ahli waris yang menanggungnya.
Sumber: Team Tasdiqul Quran