Kisah Abu Nawas: Membelah Bayi Jadi 2 Gara-Gara Diperebutkan Ibu-Ibu

Abu Nawas Membelah Bayi Jadi 2
Abu Nawas Membelah Bayi Jadi 2
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Abu Nawas meminta bantuan Yang Mulia Raja untuk menyelesaikan kebuntuan masalah. Saat itu, raja bertemu dengan dua orang ibu yang sedang memperebutkan bayi. Para ibu bersikeras untuk saling mengakui bahwa bayi itu adalah milik mereka.

Hakim menyerah dan tidak dapat memutuskan kasus bayi tersebut. Yang Mulia Raja melakukan berbagai hal dengan harapan sebagian ibu-ibu tersebut mengalah, namun harapan tersebut kecil.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Akhirnya Baginda Raja memanggil Abu Nawas ke istana. Sosok humoris itu sudah mengetahui duduk permasalahannya. Ia menyiapkan seorang algojo yang sudah siap dengan hunusan pedangnya.

Bayi yang diperebutkan dua ibu tersebut dibaringkan ke sebuah meja. Masyarakat dan pihak kerajaan penasaran apa yang hendak dilakukan Abu Nawas.

Kemudian Abu Nawas berkata, “Sebelum saya mengambil tindakan atas perkara ini, apakah salah satu dari ibu bersedia mengalah dan menyerahkan bayi itu kepada yang memang berhak memilikinya?”

“Tidak, bayi itu adalah anakku,” kata kedua perempuan itu serentak, dilansir nu.or.id.

“Baiklah, kalau kalian tidak ada yang mau mengalah, maka saya terpaksa membelah bayi itu menjadi 2 sama rata,” kata Abu Nawas dengan algojo yang sudah melaksanakan tugas.

Perempuan pertama girang bukan kepalang atas apa yang hendak dilakukan Abu Nawas terhadap bayi itu. Sedangkan perempuan kedua menjerit histeris.

“Jangan, tolong jangan dibelah bayi itu. Biarlah aku rela bayi itu seutuhnya diserahkan kepada perempuan itu,” ucap perempuan kedua sambil menangis di depan Abu Nawas.

Dari respons perempuan kedua, Abu Nawas tersenyum lega. Akhirnya misteri terkuak. Abu Nawas segera mengambil bayi itu dan langsung menyerahkan kepada perempuan kedua.

Abu Nawas minta agar perempuan pertama dihukum sesuai perbuatannya. Sebab, tidak ada ibu yang tega menyaksikan anaknya hendak disembelih. Apalagi di depan mata.

Wallahu a’lam.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *