Indonesia Akui Sulit Mencapai Swasembada Daging Sapi, Mengapa?

Swasembada Daging Sapi
Daging Sapi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – BUMN industri pangan mengakui, mewujudkan swasembada pangan bukanlah hal yang mudah. Salah satunya untuk daging sapi.

VP Perencanaan Strategis dan Transformasi PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI Dipta Erlangga mengatakan sulitnya menemukan lahan  yang luas dan cocok untuk peternakan sapi di Indonesia. Apalagi dengan pakan yang cukup sehingga penggemukan sapi bisa optimal.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Berbeda dengan Australia, di mana lahan peternakannya itu bisa seluas Pulau Bali untuk satu perusahaan. Jadi, sapinya itu dilepas gitu aja sampai yang punya juga nggak tahu berapa jumlah sapinya,” ujar Dipta dalam BUMN Holding Outlooks 2024, Selasa (14/11/2023).

”Jadi akan sangat sulit kalau (swasembada) untuk bidang peternakan sapi,” katanya.

Namun, Indonesia tentunya masih punya kesempatan lain untuk meningkatkan produksi lokal, salah satunya beras dan gula. “Pemerintah juga sudah mencanangkan agar kita bisa mencapai swasembada gula pada tahun 2027/2028,” ungkap Dipta.

Adapun pangan ikan yang sudah tercapai swasembadanya. Di sisi lain, keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan masih masih perlu ditingkatkan.

“Karena Indonesia itu negara kepulauan, jadi alih-alih mengkonsumsi daging sapi kita malah seharusnya banyak mengkonsumsi ikan,” imbuh Dipta.

Dia pun mendorong masyarakat untuk bangga dalam mengkonsumsi produk ikan dalam negeri, yang sudah banyak diperkenalkan kepada konsumen di luar negeri melalui ekspor.

“Kalau tadi pertanyaannya bagaimana supaya kita bisa memperkenalkan produk Indonesia, itu sudah kami lakukan pada produk ikan,” beber Dipta.

”Karena kebutuhan konsumsi nasional sudah terpenuhi, dan kami juga sudah melakukan ekspor untuk sejumlah produk yang memang diminati di luar salah satunya adalah tuna, kemudian cumi,” ujarnya.

Untuk mengawal jalannya produksi beras pada tahun ini, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak para kepala dinas pertanian se-Indonesia. Dia ingin Indonesia mampu mencapai swasembada sehingga tak lagi bergantung pada kebijakan impor.

“Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negara menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,” ujar Amran dalam rapat koordinasi Akselerasi Peningkatan Luas Tanam dan Produksi Padi dan Jagung dengan Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten se-Indonesia, Senin (30/10).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *