Prof Ikrar Nusa Bhakti: Jokowi Bak Raja

Jokowi Bak Raja
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Pakar politik, Prof Ikrar Nusa Bhakti, menyebut ada perbedaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dulu dengan sekarang. Menurutnya, Jokowi saat ini dinilai bak “raja”.

Prof Ikrar Nusa Bhakti menyampaikan pernyataan itu, merujuk sikap Presiden Joko Widodo di penghujung masa baktinya sebagai kepala negara yang seakan mulai menunjukkan haus kekuasaan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mulai dari upaya presiden tiga periode yang kemudian gagal, hingga keterlibatan adik ipar Jokowi, Anwar Usman, yang saat itu menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dalam memutus perkara gugatan uji materiil batas usia capres-cawapres.

Putusan itu yang kemudian seolah memberi karpet merah bagi anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai cawapres diusianya yang belum 40 tahun.

“Saya melihat Jokowi ini yang tadinya ‘Jokowi Adalah Kita’ sekarang sudah menjadi ‘Jokowi seperti Raja’. Itu yang saya pikir nggak benar ini,” kata Prof Ikrar saat wawancara khusus dengan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat, di Studio Tribunnews, Kompleks Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta pada Senin (13/11).

Sikap Jokowi tersebut, kata Prof Ikrar, membuat banyak pihak mengkritiknya. Termasuk dirinya yang sebelumnya mendukung Jokowi, berbalik ikut mengkritik. “Jadi itulah yang kemudian orang melihat, wah ini bisa bahaya nih.

Kalau MK saja suatu lembaga yudikatif tertinggi di republik ini bisa di mainkan oleh presiden, apalagi kemudian badan-badan lain,” ujarnya mengkritisi.

Prof Ikrar pun mengaku sebenarnya berharap Presiden Jokowi dalam mengakhiri jabatannya dapat meninggalkan legacy positif atas capaian dan kinerjanya memimpin Indonesia, bukan justru memainkan perannya di Pilpres 2024.

Prof Ikrar yang dulu turut mengawal langkah Presiden Jokowi, juga merasa kecewa dan khawatir.

Dia menyinggung bagaimana hukum dan aturan dipermainkan di era akhir masa pemerintahan Jokowi.

Dia juga mengingatkan soal ancaman yang mungkin saja terjadi di masa akhir Presiden jika kondisi politik dan ekonomi saat ini tak bisa diselesaikan dengan baik.

Tak lupa, dia juga menyinggung soal netralitas aparat TNI-Polri serta perangkat negara lainnya. Sebab, ada dugaan bahwa seluruh alat negara itu bisa dipergunakan untuk memuluskan pasangan Prabowo-Gibran.

Terlebih, saat ini, Presiden Jokowi tengah di kelilingi orang-orang dekatnya yang merupakan “genk Solo”.

Berikut petikan wawancara dengan Prof. Ikrar Nusa Bhakti dengan News Manager Tribun Network, Rachmat Hidayat, terkait kondisi politik, serta kritikan terhadap Presiden Jokowi di akhir-akhir masa pemerintahannya:

Prof Ikrar sangat khawatir dengan Pak Jokowi, takut endingnya setelah usai pemerintahannya Pak Jokowi malah tidak baik. Atau mungkin Prof juga bisa menangkap atau melihat orang di lingkarannya Pak Jokowi memiliki sudut pandang yang berbeda, kemudian Jokowi bersikap tidak konsisten atau pernyataannya sendiri?

Ya, jadi begini. Ada beberapa poin yang menjauhkan saya menjadi orang yang sangat kritis. Satu, saya juga enggak ingin, ya, Pak Jokowi itu apa namanya itu mengakhiri masa jabatannya dengan yang saya katakan hard landing atau bahkan crash landing. Makanya ketika beliau bicara mengenai ada drama Korea dan sebagainya, saya jadi ingat itu film Crash Landing On You.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *