Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id – Media dari Amerika Serikat membocorkan informasi terkait dengan kebohongan Israel terkait klaim bahwa rumah sakit Al Shifa sebagai markas Hamas.
The Washington Post mengungkap bahwa sebenarnya Israel tidak menemukan bukti apapun terhadap klaim tersebut.
Dikutip dari TASS, informasi itu ditulis oleh Washington Post merujuk pada seorang diplomat Eropa. Namun ia tidak ingin disebutkan namanya saat memberikan pernyataannya.
Diplomat itu mengatakan bahwa Israel berharap serangan kontroversial itu akan menghasilkan bukti kuat adanya aktivitas Hamas di Al Shifa.
“Israel berharap serangan kontroversial itu akan menghasilkan bukti kuat adanya aktivitas militan besar-besaran di al-Shifa,” katanya mengutip sumber tersebut.
Namun disebutkan bahwa hingga saat ini tidak ada bukti yang kuat terhadap tudingan Israel tersebut. Oleh sebab itu, sekutu Barat termasuk AS mulai mendesak Israel agar menerima jeda dalam pertempuran.
“Tetapi tidak adanya bukti yang jelas hingga saat ini telah menyebabkan sekutu Barat, termasuk Amerika Serikat, meningkatkan tekanan pada Israel agar menerima jeda dalam pertempuran,” surat kabar tersebut mengutip diplomat yang tidak ingin disebutkan namanya.
Sebelumnya, pada Kamis (16/11) Koordinator Komunikasi Strategis Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) John Kirby mengatakan bahwa AS yakin Hamas menggunakan rumah sakit Al-Shifa untuk tujuan militer.
Pernyataan itu menyusul adanya operasi besar yang dilakukan oleh Israel ke rumah sakit tersebut pada Rabu (15/11).
Dalam operasi tersebut, Israel menekankan bahwa tugas utamanya adalah mengalahkan Hamas dan menyelamatkan sandera.
Hamas sebelumnya juga telah tegas menolak klaim AS dan Israel jika mereka menggunakan RS Al Shifa sebagai pusat komando dan menahan tentara Israel.
