Setiap orang punya masa lalu. Ada yang baik dan ada yang buruk. Namun, tidak ada orang yang punya rekam jejak sempurna (dalam kebaikan) pada masa lalu. Dalam arti, dia bersih dari aib dan kesalahan.
Demikian pula, tidak ada orang yang punya rekam jejak sempurna (dalam keburukan) pada masa lalu. Dalam arti, dia tidak punya sedikit pun kebaikan dan kelebihan.
Maka, beruntunglah orang yang kelam masa lalunya tetapi kemudian dia bertobat sehingga menjadi cerah masa depannya. Pada saat bersamaan, merugilah siapapun yang masih mengungkit aib orang tersebut di tengah pertobatannya.
Siapa melakukannya, dia akan mendapati apa yang dikatakan oleh Imam Hasan Al-Bashri.
“Orang-orang saleh terdahulu menyatakan bahwa siapa mencerca saudaranya karena dosanya, padahal saudaranya itu sudah bertobat kepada Allah, maka si pencela ini tidak akan mati melainkan Allah akan mengujinya dengan dosa yang sama.” (Ash-Shamt libni Abid Dunya, hlm. 170)
Sejatinya, dengan membicarakan aib orang tersebut, dia tidak mendapatkan apa-apa selain kerugian yang besar, di dunia maupun di akhirat.
Sumber: Team Tasdiqul Quran