Sambil Pertahankan Posisi di Gaza Utara, Pasukan Israel Mundur Teratur ke Titik Aman di Gaza

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Pasukan dan kendaraan militer Israel dilaporkan mundur secara teratur selama 48 jam terakhir per Rabu (22/11/2023). Mundur teratur itu dilakukan pasukan Israel sambil mempertahankan kehadiran mereka di Jalur Gaza utara.

“Pasukan Israel mundur dalam upaya nyata untuk memposisikan diri mereka ke “titik yang relatif aman” di Gaza,” tulis laporan kantor berita Anadolu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mengutip para saksi mata, koresponden Anadolu mengatakan pasukan Israel telah mundur ke jarak lebih dari tiga kilometer ke arah barat dari lingkungan Al-Sabra dan pinggiran barat lingkungan Al-Zaytoun hingga ke Kompleks Medis Al-Shifa.

Pasukan Israel juga telah mundur dari wilayah barat-selatan di lingkungan Tal Al-Hawa dan Al-Remal, sampai ke Jalan Al-Rashid di tepi Laut Gaza, menurut saksi mata dan sumber lokal.

Di Jalur Gaza utara, pasukan Israel mempertahankan posisi mereka di daerah terbuka di kota Beit Hanoun dan Beit Lahia.

Mereka mempertahankan posisinya di kota Jabalia, setelah mencapai sekitar Rumah Sakit Indonesia.

Mundurnya tentara Israel terjadi beberapa jam sebelum kesepakatan gencatan senjata untuk penyanderaan dicapai dengan faksi-faksi milisi perlawanan Palestina di Gaza.

“Titik-titik tersebut dianggap “relatif aman” bagi pasukan Israel, karena mereka telah berada di sana sejak 27 Oktober, setelah melakukan operasi penyisiran dan pemboman yang ekstensif,” tulis laporan itu.

Gencatan Senjata Empat Hari
Keputusan pasukan Israel mundur dari titik-titik ‘ofensif’ di Gaza ini terjadi setelah Hamas dan tentara Israel mengumumkan perjanjian gencatan senjata 4 hari seiring kesepakatan pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.

“Gencatan senjata kemanusiaan selama empat hari telah dicapai antara Hamas dan pendudukan Israel, dengan mediasi Qatar dan Mesir,” tulis pernyataan gerakan Hamas dalam sebuah pernyataan pada Rabu (22/11) pagi.

Hamas mengatakan, kesepakatan tersebut dicapai setelah perundingan tidak langsung yang sulit dan rumit.

Perjanjian tersebut melibatkan kesepakatan pertukaran tahanan dan sejumlah klausul yang akan menjamin masuknya bantuan kemanusiaan ke seluruh Jalur Gaza “tanpa kecuali”.

Secara terperinci detail kesepakatan gencatan senjata Hamas-Israel adalah:

Di Aspek Militer

Penghentian semua permusuhan dari kedua belah pihak
Penghentian seluruh aksi militer Israel di seluruh wilayah Jalur Gaza
Penghentian pergerakan kendaraan militer Israel di Jalur Gaza
Penerbangan militer Israel di Jalur Gaza selatan akan dihentikan selama empat hari berturut-turut
Penerbangan militer Israel di Jalur Gaza utara akan dibatasi hingga enam jam setiap hari
Di Aspek Kemanusiaan

Ratusan truk yang membawa bantuan kemanusiaan, bantuan, dan medis akan menjangkau seluruh wilayah Jalur Gaza tanpa kecuali
Pengiriman bahan bakar akan diizinkan masuk ke Jalur Gaza
Tentang kesepakatan pertukaran tahanan
50 tawanan Israel akan dibebaskan dari Jalur Gaza.

Sebagai imbalannya, 150 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara Israel

Poin terpenting, tahanan yang dibebaskan dari kedua belah pihak hanya akan mencakup perempuan dan individu di bawah 19 tahun

Selain itu, Hamas mengungkapkan kalau Israel setuju untuk tidak menargetkan atau menangkap siapa pun selama jangka waktu gencatan senjata.

Gerakan Perlawanan Hamas juga mengatakan kalau kebebasan bergerak akan terjamin bagi seluruh warga Palestina di sepanjang Jalan Salah al-Din, yang menghubungkan distrik-distrik di Jalur Gaza.

Gerakan tersebut menegaskan kembali bahwa ketentuan perjanjian tersebut dirumuskan dan dicapai sesuai dengan visi dan tujuan Hamas, yang bertujuan untuk melayani rakyatnya dan membantu ketahanan mereka dalam menghadapi pendudukan Israel, menurut pernyataan Hamas.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *