Hati-Hati! 5 Makanan Tiruan Ini Aman dan Tidak Boleh Dikonsumsi

Makanan Tiruan
Crab Stick
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idMakanan tiruan memang enak dan praktis. Namun disarankan untuk berhati-hati saat mengonsumsinya, karena ada makanan yang “palsu” yang aman, namun berbahaya bagi tubuh.

Produk tiruan atau abal-abal seringkali menarik perhatian banyak orang. Masakan ini tampilannya enak dan menarik, meski bahan yang digunakan untuk pembuatannya tidak sesuai dengan yang Anda harapkan. Banyak produk berkualitas rendah dan mungkin mengandung lebih sedikit nutrisi atau bahkan membahayakan kesehatan Anda.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Misalnya saja stik kepiting yang sangat populer. Crab stick sering kali dibeli dalam keadaan beku karena dianggap enak dan cocok sebagai tambahan beberapa makanan. Misalnya digoreng atau direbus dengan kuah dan sayur.

Crab stick sebenarnya tidak hanya terbuat dari daging kepiting saja. Produk-produk ini biasanya menawarkan variasi masakan yang sangat mirip dengan aslinya, namun dengan harga lebih murah. Kualitasnya juga lebih buruk.

Namun, makanan tiruan tidak selalu buruk. Ada beberapa makanan palsu yang sebenarnya cukup enak. Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati dalam memilih dan mengonsumsinya. Jika tidak, peniruan dapat berdampak negatif pada kesehatan.

Ringkasnya, berikut 5 makanan palsu yang aman dan tidak boleh dikonsumsi:

  1. Crab Stick

Crab stick menjadi salah satu makanan tiruan yang paling banyak ditemui di pasaran. Makanan ini sebenarnya terbuat dari bahan disebut surimi, yaitu pasta yang terbuat dari ikan putih yang dihaluskan. Setelah diproses, dibentuk, dan dimasak, surimi akan memiliki tekstur, rasa dan penampilan mirip dengan daging kepiting.

Meskipun crab stick populer, tetapi banyak juga yang tidak suka dengan makanan ini. Terlepas dari itu, crab stick sebenarnya memiliki beberapa manfaat. Crab stick jauh lebih murah daripada kepiting asli, sehingga kamu bisa menikmati sensasi makan kepiting dengan harga jauh lebih terjangkau.

Crab stick juga menjadi pilihan lebih baik bagi mereka yang ingin makanan praktis. Crab stick mengandung natrium lebih rendah dibandingkan kepiting asli. Makanan ini juga awet lebih lama jika disimpan di kulkas.

  1. Ekstrak vanilla

Vanila sering dibutuhkan dalam dunia kuliner, mulai dari tambahan perasa pada adonan kue hingga menjadi perasa dalam minuman. Namun, vanilla yang lebih sering dipakai yaitu ekstrak vanilla tiruan. Rupanya ini dibuat dari bahan bernama vanili. Vanili merupakan senyawa berasal dari biji vanilla. Vanili jauh lebih terjangkau dan mudah diproduksi.

Sedangkan ekstrak vanila asli terbuat dari biji vanili dan alkohol, serta air. Karena bahan utama biji vanili mahal, sehingga cukup sulit diproduksi.

Ekstrak vanilla imitasi tidak selamanya buruk. Kenyataannya, ekstrak vanilla ini dianggap lebih dari cukup untuk menambah rasa pada hidangan yang kamu buat. Produk ini juga bisa digunakan dalam jumlah yang dapat ditentukan sendiri takarannya.

Ketika digunakan dalam resep yang dipanggang, ekstrak vanila tiruan bisa memberi rasa vanila yang tidak kalah kuat seperti vanila asli, tetapi harganya lebih murah.

Namun, ada kalanya ekstrak vanila asli lebih disukai, terutama pada hidangan yang hanya memerlukan proses memasak seminimum mungkin.

  1. Keju lembaran

Keju lembaran sering ditambah ke beberapa hidangan, misalnya burger, atau menjadi topping pada mie instan. Meskipun banyak keju dibuat dengan kehati-hatian, tetapi secara perlahan produk tersebut bisa berkembang menjadi makanan berbahaya.

Keju lembaran dibuat dengan menggabungkan beberapa jenis keju, kemudian dicetak menjadi bentuk persegi, barulah dilapisi bungkusan satu per satu. Proses pembuatan keju lembaran tidak serumit keju biasa.

Meskipun keju lembaran juga bisa meleleh dengan baik, tetapi keju ini memiliki rasa di bawah standar. Rasanya terkenal lebih dominan seperti plastik. Teksturnya juga terasa artifisial.

Ahli gizi Lori Walker menjelaskan, dari segi kandungan nutrisi, keju lembaran mengandung natrium dan lemak jenuh yang bisa meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan risiko stroke hingga serangan jantung.

  1. Madu

Tidak semua madu yang dijual di pasaran asli. Banyak juga yang menjual produk madu palsu, sehingga kamu perlu memperhatikan kemasannya.

Jika pada kemasan diberi label ‘asli’, ‘100%’, ‘alami’, biasanya itu madu asli yang berasal dari lebah langsung dan belum diproses secara ekstensif. Sebaliknya, madu palsu biasanya tidak mencantumkan klaim apapun di labelnya. Barang ini mungkin diklaim sebagai produk madu saja.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *