Timnas AMIN Ungkap Hasil Survei Internal Anies-Muhaimin Menang Besar di Pilpres 2024

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei, elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, berada di posisi paling bontot.

Bahkan angkanya lumayan terpaut jauh dari pasangan nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang berada di posisi pertama dari sejumlah lembaga survei.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, Asisten Pelatih Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Jazilul Fawaid menyatakan sebaliknya. Pasangan Anies-Muhaimin berpotensi menang besar pada pemilihan presiden (pilpres) 2024. Dia mengeklaim hal itu berdasarkan data dari hasil survei internal timnya.

“Yang jelas ada survei internal tapi tidak dipublikasi,” kata Jazilul kepada wartawan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).

Jazilul tetap tidak ingin membuka data hasil survei internalnya. Berapa persen elektabilitas Anies-Muhaimin maupun pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Yang jelas, ditegaskan Jazilul, pasangan Anies-Muhaimin berpotensi menang besar di pilpres 2024.

“Enggak, enggak, jangan (dibuka survei internal). Namanya itu tidak dipublikasi. Yang jelas potensi AMIN menang besar,” klaim Jazilul.

Jazilul menghormati hasil survei sejumlah lembaga terkait elektabilitas pasangan AMIN yang berada paling bawah. Namun, Jazilul yakin, berdasarkan hasil survei internal, pasangan Anies-Muhaimin akan memenangkan pilpres 2024.

“Hasil survei yang ada beredar di masyarakat kita apresiasi, metodenya beda-beda. Jadi buat AMIN yang penting hari ini survei internal kami menunjukkan kita punya peluang yang besar buat menang,” ucap Jazilul Fawaid.

 

Survei LSN: Prabowo-Gibran 42,1%, Ganjar-Mahfud 28,8%, Anies-Cak Imin 25,2%

Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru tentang perkembangan elektabilitas pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden serta partai politik tiga bulan jelang pemilu 2024. Hasilnya, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka kokoh di posisi puncak.

Sedangkan untuk partai politik, hegemoni PDI Perjuangan selama sepuluh tahun terakhir terancam oleh perkembangan elektabilitas Partai Gerindra yang begitu progresif.

Demikian kesimpulan dari hasil survei nasional terbaru yang dilaksanakan LSN pada 5 sampai dengan 12 November 2023 di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Populasi dari survei ini adalah seluruh Warga Negara Indonesia yang telah berumur minimal 17 tahun (memiliki e-KTP).

Jumlah sampel sebanyak 1.420 responden yang diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak berjenjang (multistage random sampling).

Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara tatap muka dengan responden dipandu kuesioner. Sedangkan ambang kesalahan (margin of error) yang ditetapkan dalam survei ini sebesar +/- 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen. Validasi data mengacu pada data kependudukan yang dikeluarkan BPS.

Berdasarkan hasil survei LSN, untuk elektabilitas paslon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran kokoh di posisi teratas. Ketika LSN mengajukan pertanyaan kepada responden, seandainya pemilu dilaksanakan saat ini paslon mana yang dipilih, ternyata sebanyak 42,1 persen responden menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Gibran.

Kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dipilih oleh 28,8 persen responden dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar didukung oleh 25,2 persen responden. Sementara itu sebanyak 3,9 persen responden mengaku belum bisa memutuskan pilih paslon mana.

“Dengan gambaran peta elektabilitas seperti tersebut di atas, hampir pasti pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Namun mengingat sisa waktu masih dua bulan lebih segala kemungkinan masih bisa terjadi, termasuk kemungkinan pilpres berlangsung satu putaran saja. Dengan tren elektabilitas yang terus menguat dan sentimen positif yang terus meningkat, Prabowo-Gibran menjadi satu-satunya paslon yang paling berpeluang menang dalam satu putaran saja,” kata Direktur Eksekutif LSN, Gema Nusantara Bakry, dalam keterangan diterima Jumat (24/11/2023).

Berdasarkan survei LSN, dominasi Prabowo-Gibran atas dua kompetitornya semakin menguat ketika dibuat simulasi head to head. Ketika LSN menanyakan kepada responden pasangan mana yang dipilih apabila Prabowo-Gibran bertemu Ganjar-Mahfud di putaran kedua, ternyata elektabilitas Prabowo-Gibran jauh meninggalkan Ganjar-Mahfud.

Pasangan Prabowo-Gibran dipilih oleh 53,6 persen dan Ganjar-Mahfud didukung 37.3 persen responden. Dalam simulasi putaran kedua ini pendukung Anies Baswedan mayoritas bermigrasi atau balik kandang ke Prabowo, mengingat pada pemilu 2019 mereka adalah pemilih pasangan Prabowo-Sandi.

Ketika di putara kedua pasangan Prabowo-Gibran disimulasikan berhadapan dengan Anies-Cak Imin, dominasi Prabowo-Gibran semakin absolut. Sebanyak 58,8 persen responden menjatuhkan pilihannya pada Prabowo-Gibran, sementara hanya 32,4 persen responden yang menyatakan memilih Anies-Cak Imin.

Selisih elektabilitas yang sangat lebar (26,4 persen) antara Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin dapat dimaklumi mengingat para pendukung Ganjar-Mahfud secara ideologis lebih dekat dengan Prabowo-Gibran. Pasangan Anies-Cak Imin sudah telanjur dapat cap sebagai representasi politik Islam, sehingga para pemilih Ganjar-Mahfud yang nasionalis lebih nyaman bermigrasi ke kubu Prabowo-Gibran.

 

Survei LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 40,3%, Ganjar-Mahfud 28,6%, Anies-Cak Imin 20,3%

Hasil tidak beda jauh juga tergambar dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Survei terbaru LSI Denny JA memperlihatkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran masih berada di posisi teratas. Sementara, Ganjar Pranowo-Mahfud Md di posisi kedua, dan Anies-Muhaimin di posisi buncit.

Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menyatakan, jarak elektabilitas antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud bahkan terpaut jauh.

“Kami melihat ada tren elektabilitas yang semakin menjauh antara pasangan Prabowo-Gibran dengan pasangan Ganjar-Mahfud,” kata Adjie dalam konferensi pers daring, Senin (20/11/2023).

Adjie menyampaikan, pada September 2023 lalu elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 39,3 persen. Kemudian, Oktober 2023 menurun di angka 36,8 persen, dan pada November 2023 ini naik di angka 40,3 persen pasca-penetapan pasangan calon.

Sedangkan untuk pasangan Ganjar-Mahfud, elektabilitasnya tinggi pada September 2023 dengan 36,9 persen. Lalu di angka 35,3 persen pada Oktober 2023, namun turun usai penetapan pasangan calon.

“Sekarang turun jauh, ya turun jauh di angka 28,6 persen,” kata Adjie.

Hal berbeda justru terjadi pada capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang elektabilitasnya meningkat dibandingkan pada periode September 2023. Diketahui, saat itu Anies-Muhaimin selalu berada di posisi buncit survei dengan elektabilitas yang cenderung stagnan.

“Kemudian Anies-Gus Muhaimin di saat September kita lakukan survei dan saat survei ini kita rilis memang waktu itu sempat banyak komplain dari timnya Anies maupun Cak Imin ya,” ujar Adjie.

“Tapi sekarang kita lihat trennya mengalami kenaikan dari 15 persen di September 2023, kemudian naik di angka 17,2 persen, lalu naik lagi di angka 20,3 persen,” sambung dia.

Adjie menuturkan, survei menggunakan metode penelitian multi stage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei sebesar ± 2.9 persen.

Survei dilakukan pada periode 6-13 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden.

Survei LPI: Ganjar-Mahfud 38,75%, Prabowo-Gibran 34,25%, Anies-Muhaimin 24,00%

Berbeda dengan hasil survei dari Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) yang menyebut pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md unggul ketimbang dua kandidat lainnya yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

LPI melakukan survei nasional calon presiden-wakil presiden 2024 pasca-putusan Majelis Kehormatan Mahkamar Konstitusi (MKMK).

“Elektabilitas pasangan capres-cawapres usai putusan MKMK adalah, Ganjar-Mahfud 38,75 persen, Prabowo-Gibran 34,25 persen dan Anies-Muhaimin 24,00 persen. Sedangkan yang memilih tidak tahu atau tidak menjawab adalah 3,00 persen,” kata Wakil Direktur LPI Ali Ramadhan saat jumpa pers di Hotel Arya Duta Semanggi, Jakarta, Kamis (16/11/2023).

Ali melanjutkan, survei LPI juga memotret respons publik terhadap putusan MKMK. Diketahui, MKMK memvonis bahwa benar ada pelanggaran kode etik berat terkait putusan kontroversial MK tentang batas usia pencalonan capres-cawapres yang meloloskan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

“Hasilnya, 28,50 persen responden mengatakan sangat puas dengan putusan MKMK dan 15,25 persen responden mengaku puas dengan putusan MKMK, ditotal menjadi 43,75 persen,” jelas Ali.

“Sisanya, 25,35 persen responden mengaku kurang puas dan 29,55 persen mengaku tidak puas (ditotal menjadi 54,9 persen). Sedangkan 1,35 persen mengaku tidak tahu dan tidak menjawab,” sambung Ali.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *