Para Jenderal Israel Menolak Menyerang Gaza dan Kini Mengancam Akan Melakukan Pemberontakan

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Yoav Zeitoun, reporter Yedioth Ahronoth, menulis di sebuah akun, Rabu (29 November 2023). “Jenderal-jenderal militer Israel, mengancam akan melakukan pemberontakan jika perang di Gaza, berlanjut.”

Dikatakan bahwa terdapat perbedaan pendapat yang cukup besar di kalangan pengambil keputusan Israel mengenai serangan yang dilakukan di Gaza.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Zeitoun mengaku tidak tahu apa yang terjadi di antara keputusan Israel tersebut.

Namun menurutnya, Yoav Gallant, selaku menteri pertahanan Israel, berusaha melenyapkan Hamas dengan cara apa pun.

“Saya tidak tahu apa yang terjadi di tengah lingkaran pengambil keputusan Israel, akan tetapi Yoav Gallant (Menteri Perang Israel) mengerahkan seluruh upaya untuk melenyapkan Hamas, apa pun risikonya, apa pun bentuknya.”

Menurut jurnalis Israel ini, jenderal-jenderal militer Israel menolak melaksanakan perintah.

Mereka juga membicarakan tentang penolakan serangan ke Gaza.

“Jenderal-jenderal militer ini selain menolak melaksanakan perintah, juga membicarakan semua tentang penolakan serangan ke Gaza,” imbuhnya.

Sebelumnya Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Rezim Zionis, sudah memperingatkan berlanjutnya konflik, dan dampak-dampak berbahaya konflik itu bagi militer Israel.

Ia memperingatkan bahwa berlanjutnya konflik akan sangat berbahaya dan dapat membawa kerugian besar bagi persatuan dan solidaritas militer Israel.

“Berlanjutnya serangan sangat berbahaya bagi para komandan, perwira militer, dan tentara Israel, dan dapat membawa kerugian yang sangat besar bagi persatuan, dan soliditas militer Israel,” tegasnya.

Sebagai informasi, Israel akan melanjutkan perang dengan kekuatan militer penuh setelah jeda kemanusiaan di Jalur Gaza usai.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

“Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai tujuan kami: menghancurkan Hamas dan mengembalikan sandera dari Gaza ke Israel. Ada 240 sandera dan ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami terima atau toleransi,” tambah Gallant seperti dikutip dari Anadolu, Sabtu (25/11/2023).

Bahkan disebutkan bahwa perang yang berlanjut seusai jeda kemanusiaan, akan lebih besar.

Di mana Hamas dan Israel sama-sama memanfaatkan waktu jeda kemanusiaan untuk memperkuat kesiapan melanjutkan perang.(*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *