Kultum 286: Memahami Kebesaran Allah melalui Kompleksitas Nyamuk

Kebesaran Allah melalui Kompleksitas Nyamuk
Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Pembaca yang dirahmati Allah,

Hajinews.co.id – Jika seekor nyamuk dilihat dengan mikroskop dan diperbesar 400 kali, maka kita akan melihat sesuatu yang sungguh mengagumkan dan mengerikan. Lantas, bagaimana seekor nyamuk terlihat di bawah mikroskop? Ternyata, di kepala seekor nyamuk terdapat 100 mata. Padahal berat nyamuk itu rata-rata hanya ada 0,001 gram.

Yang tak kalah mengerikan, ternyata di mulut nyamuk terdapat 48 gigi. Sementara itu, di  dadanya terdapat tiga buah jantung yang pada tiap-tiap jantung terdapat dua atrium, dua bilik jantung serta dua katup jantung untuk bernafas. Pada poin ini bisa kita bayangkan, sebesar apa ukuran jantung makhluk Allah Subhanahu wata’ala yang bernama nyamuk ini.

Tidak sampai di situ. Untuk mempertahankan diri, nyamuk dilengkapi dengan alat pendeteksi panas. Dengan begitu nyamuk bisa mendeteksi lingkungan dan segala sesuatu dengan pendeteksi panas tersebut. Tanpa itu, sungguh akan sulit bagi nyamuk untuk mencapai dan menggigit manusia.

Yang takkalah hebat lagi, nyamuk juga memiliki alat pencair darah karena mungkin darah manusia itu terlalu kental atau terlalu kasar baginya. Darah dicairkan terlebih dulu agar bisa mengalir ke belalai nyamuk yang sangat kecil. Setelah nyamuk mengambil contoh darah manusia terlebih dahulu, barulah dia mulai menghisap darah sebanyak yang dia mau.

Sebagaimana dokter yang membius manusia dalam proses injeksi atau pengobatan, nyamuk ternyata juga memiliki alat pembius. Dengan demikian orang yang diambil darahnya tidak merasa sakit saat proses pengambilan darah. Setelah beberapa detik dan nyamuk sudah terbang lagi, barulah efek bius itu hilang dan manusia mulai merasa gatal-gatal. Sungguh maha benar Allah dengan firmanNya,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَسْتَحْيٖٓ اَنْ يَّضْرِبَ مَثَلًا مَّا

بَعُوْضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۗ فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا

فَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۚ وَاَمَّا

الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فَيَقُوْلُوْنَ مَاذَآ اَرَادَ اللّٰهُ

بِهٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهٖ كَثِيْرًا وَّيَهْدِيْ بِهٖ

كَثِيْرًا ۗ وَمَا يُضِلُّ بِهٖٓ اِلَّا الْفٰسِقِيْنَۙ

Artinya:

Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perumpamaan seekor nyamuk atau yang lebih hina dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, mereka tahu bahwa itu kebenaran dari Tuhan. Adapun mereka yang kafir maka berkata, “Apa maksud Allah dengan perumpamaan ini?” Dengan (perumpamaan) itu banyak orang yang dibiarkan-Nya sesat, dan dengan itu banyak (pula) orang yang diberi-Nya petunjuk, Tetapi tidak ada yang Dia sesatkan dengan (perumpamaan) itu kecuali orang-orang fasik (QS. Al-Baqarah, ayat 26).

Dilihat dengan mikroskop dan diperbesar 400 kali, kita akan lihat bahwa seekor nyamuk mempunyai 6 buah belalai yang semua berbetuk pisau. Empat dari enam buah pisau belalai nyamuk digunakan untuk membuat luka berbentuk segi empat ketika menggigit. Sementara dua yang lainnya membentuk lubang sesuai ukuran jarum atau tabung berbentuk belalai untuk penghisap darah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *