Israel diketahui melakukan serangan darat ke Jalur Gaza beberapa waktu lalu.
Saat awal serangan darat dilakukan, Israel dikabarkan terkejut dengan kemampuan Hamas.
Dalam pertempuran awal, Israel hanya bersiap untuk konfrontasi ringan dan mengantisipasi sejumlah kecil pejuang Hamas.
Namun kenyataannya, pasukan Israel justru menghadapi tembakan neraka dari senapan mesin, senjata ringan hingga peluru RPG.
Serangan itu diluncurkan oleh puluhan orang Hamas dari berbagai arah.
Situasi langsung berubah dan operasi yang tadinya merupakan operasi serbu berubah menjadi misi penyelamatan karena banyak tentara yang terluka.
Tentara Israel mengaku, persiapan untuk pertempuran tersebut tidak dilakukan dengan benar.
Tentara IDF tersebut menekankan, jika komandan kompinya tidak mengambil keputusan untuk mundur, maka akan jatuh banyak korban jiwa dari satuannya.
Kemudian, dua pimpinan kompi dipecat akibat pertempuran itu hingga memicu protes bahkan berujung perpecahan di IDF.
Sekitar setengah kompi pasukan, dilaporkan menolak kembali bertempur di Gaza akibat pemecatan atasannya tersebut.