Gemoy Jadi Tak Bernyawa, Terlepas Begitu Saja

Gemoy Jadi Tak Bernyawa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Goyang gemoy diikhtiarkan mampu menyihir kelompok milenial dan Gen Z untuk menutup sikap temperamental yang dimiliki. Berharap bisa tertutup oleh goyang gemoy, yang mengasyikkan generasi muda khususnya. Menyasar generasi yang buta sejarah politik masa lalu–rekam jejak tidak mengenakkan–yang sebisanya ditutup dengan dimunculkan suasana riang gembira.

Perwatakan Prabowo yang temperamental memang perlu dipoles. Mengubah perwatakan bukanlah perkara mudah, jika tidak mau disebut sebagai hal mustahil. Apalagi jika lakon itu dimainkan dalam durasi waktu panjang, rasanya tak mungkin. Sebab jika tersentuh sedikit “syaraf” kemarahannya, maka watak asli akan muncul tanpa disadarinya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Itulah yang dipertontonkan Prabowo Subianto, calon capres, yang mengikuti kontestasi Pilpres kali ketiganya. Saat pertanyaan dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo–2 capres lain yang berkompetisi dalam Pilpres 2024–sedikit menyinggung sensitivitas, yang sebenarnya itu hal biasa, maka emosi pun tersulut. Topeng gemoy yang diikhtiarkan menutup karakter keras seorang Prabowo, seketika itu dicampakkannya.

Maka, milenial dan Gen Z yang diharap bisa menyumbang suara besar dari kelompok ini untuk kemenangannya, rasanya sulit bisa didapatnya. Sulit bisa melihat lagi Prabowo sebagai seorang kakek yang menggemaskan, yang tampak justru yang sebaliknya.

Debat Capres akan dijalaninya 2 kali lagi, dan jika sikap temperamental terus Prabowo pertontonkan, maka milenial dan Gen Z yang diharap sebagai penyumbang terbesar elektoral, mustahil bisa didapatkannya. Impian menjadi presiden dari waktu ke waktu, itu hanyalah isapan jempol belaka. Dan, gagal maneh… gagal maneh.**

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *