Kubu Prabowo Soroti Etika Anies Ikut Capres, Jubir Timnas AMIN Sebut Luapan Perasaan Tertahan Belasan Tahun

Kubu Prabowo Soroti Etika Anies Ikut Capres
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Juru Bicara Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji menanggapi pernyataan yang dibuat oleh beberapa tokoh dari pihak pasangan calon (paslon) nomor urut 02 terkait masalah etik calon presiden (capres) Anies Baswedan dianggap kurang etis karena menyinggung soal etika dalam debat capres pada putaran pertama.

Dalam hal ini terkait klaim tim paslon nomor urut 02 yang menyebut Anies Baswedan dapat memenangkan pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta pada 2017 lalu berkat pembiayaan dari Prabowo Subianto dan Partai Gerindra yang merupakan salah satu partai pengusung Anies Baswedan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Menurut saya mungkin klaim dari kubu 02, ada perasaan yang tertahan selama belasan tahun. Saya menilai yang mereka tuju bukan hanya Anies Baswedan. Anies Baswedan menjadi puncaknya karena bagaikan bisul yang sudah sekian lama enggak pecah-pecah akhirnya juga,” ujar Indra.

Jika bicara etik dan mengungkit balas budi, Indra menuturkan Anies bukan gubernur DKI Jakarta pertama yang diusung oleh Prabowo dan Gerindra yang memenangkan kontestasi. Sebelumnya, ada Joko Widodo (Jokowi) pada 2012, yang bahkan baru dua tahun bertugas di Jakarta menjadi lawannya Prabowo pada kontestasi 2014.

Berkaca hal tersebut, Indra mengatakan masalah etik juga seharusnya ditujukkan pada Jokowi, bahkan Megawati Soekarno Putri, Ketum PDI Perjuangan yang juga melakukan perjanjian batu tulis dengan Prabowo.

“Berarti kritik masalah etik ini juga ditujukan ke Jokowi, dan dalam waktu yang sama kritikan ini juga ditujukan ke Megawati karena menurut pihak Garindra antara Prabowo dan Megawati ada perjanjian batu tulis yang mengatakan pada 2014, PDIP akan mengusung Prabowo Subianto tetapi faktanya mereka mengusung calonnya sendiri Joko Widodo. Berarti ini yang disasar selain Jokowi juga Megawati,” ucap Indra.

“Tetapi menariknya mereka menyasar cawapresnya sendiri, Gibran yang menjadi Wali Kota Solo diusung oleh Partai PDIP dan juga telah terlibat kampanye untuk capres Ganjar. Namun kenyataan sekarang menjadi cawapres Prabowo, Itu berarti enggak etis juga.” lanjut Indra.

Untuk itu, Indra mempertanyakan reaksi kubu nomor urut 02 yang terus menyerang Anies Baswedan seolah-olah tidak etis, sementara pada praktiknya hal tidak etis sedang dilakukan oleh cawapresnya sendiri. Selain itu, Indra menilai kubu paslon nomor urut 02 tidak paham substansi apa yang disampaikan oleh Anies Baswedan dalam debat capres pertama.

Indra mengutip Albert Einstein yang menyebutkan ukuran kecerdasan adalah kemampuan membuat perubahan dan mereka tidak mampu membuat perubahan mungkin tingkat kecerdasan di bawah mereka yang mampu membuat perubahan.

Indra menjelaskan hal dipertanyakan Anies Baswedan dalam debat pertama soal Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) bukan menunjukkan Anies sebagai sosok yang suci dan selalu menjunjung etika dan tidak pernah melakukan kesalahan. Namun, dalam debat tersebut substansi yang ditanyakan adalah sebuah kasus yang terang benderang dan menjadi polemik di masyarakat terkait kasus sidang MKMK yang mengatakan ada pelanggaran etik berat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *