Kubu Prabowo Soroti Etika Anies Ikut Capres, Jubir Timnas AMIN Sebut Luapan Perasaan Tertahan Belasan Tahun

Kubu Prabowo Soroti Etika Anies Ikut Capres
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



“Jadi itu jelas, faktanya ada pelanggaran etik (dalam penentuan batas usia cawapres). Jadi bukan mengatakan seorang Anies Baswedan itu paling suci enggak, tetapi fakta ini ada masalah bersama di level MKMK ada pelanggaran etik berat,” tegasnya.

Sementara terkait pertanyaan, bagaimana perasaan bapak yang dilontarkan Anies Baswedan terkait pelanggaran etik berat kepada capres Prabowo, menurut Indra untuk melihat ketegasan paslon nomor urut 02 apabila terpilih menjadi Presiden Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Apakah memperduli etika atau mengabaikannya. Ini bagian agar masyarakat lebih paham sosok Prabowo seperti apa itu ditanyakan Anies Baswedan,” ucapnya.

Indra juga menjelaskan kasus pelanggaran etik berat ini menjadi pertanyaan Anies merupakan hal wajar karena hal tersebut merupakan masalah bangsa. Untuk itu, Indra mengaku bingung dengan respons berlebihan dari kubu paslon nomor urut 02.

“Jadi saya dan kami (Timnas AMIN) bingung kenapa respons Prabowo dan timnya baper dan sensitif dan melebar kemana-mana hingga mengungkit apa yang terjadi di masa lampau sehingga ini menjadi tanya tanya,” ucapnya.

Kendati begitu, Indra menegaskan kondisi tersebut menunjukkan Prabowo dan timnya tidak memahami demokrasi karena masalah etik disangkutpautkan dengan utang budi pernah didukung dan dibiayai saat menjadi cagub. Padahal, kata Indra, tim Prabowo seharusnya menyadari kehadiran Anies Baswedan maupun Jokowi dalam kontestasi capres merupakan kehendak rakyat.

Indra juga menegaskan meski hasil survei menunjukkan elektabilitas AMIN rendah hanya 20%, namun hal tersebut menunjukkan ada 20% rakyat Indonesia yang menginginkan perubahan dengan tokoh yang diinginkan mewakili mereka adalah Anies Baswedan.

Menurut Indra, apabila Anies dibungkam untuk tidak boleh maju dalam kontestasi capres 2024 karena berhutang budi pada Prabowo dan Gerindra tentu semakin membuktikan bahwa tidak paham demokrasi.

“Seberapapun keinginan rakyat harus diperjuangkan, misalnya saya ini sebagai Katolik dan umat Katolik di Indonesia hanya 3%, jadi bukan karena minoritas aspirasi Katolik ini tidak diperjuangkan tapi harus diperjuangkan, urusan menang kita lihat nanti, jangan sampai urusan apapun aspirasi rakyat dibungkam dengan alasan tidak ada adab, tidak etis, dulu didukung, disponsori. Karena akan bahaya tokoh-tokoh nasional ingin membunuh demokrasi, jadi betul Freedom House mengatakan indeks demokrasi Indonesia turun karena ternyata banyak politisi yang tidak paham demokrasi itu apa,” pungkasnya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *