Sangat disayangkan, segmen yang menarik ini ternodai oleh pertanyaan Gibran kepada Cak Imin. Gibran terlihat memberi pertanyaan yang tidak jelas, ambigu dan tidak lengkap, sehingga mencederai fairness debat.
Pertanyaan tersebut bahkan bersifat menjebak karena merujuk pada sebuah singkatan tanpa menjelaskan kepanjangannya. Selain itu, singkatan yang mempunyai kepanjangan dalam bahasa Inggris tersebut, (SGIE = State of the Global Islamic Economy), tidak diucapkan dalam bahasa Inggris, tetapi diucapkan dalam lafal bahasa Indonesia.
Sehingga membuat pihak yang ditanya, Cak Imin, berpikir keras, apa kepanjangan SGIE dalam bahasa Indonesia. Tentu saja, kepanjangan yang dimaksud itu tidak pernah ada.
Moderator seharusnya tidak mengijinkan atau membatalkan pertanyaan yang tidak jelas dan ambigu serta menjebak tersebut. Moderator seharusnya minta Gibran mengajukan pertanyaan lain, kalau ada.
Begitu juga dengan pertanyaan Gibran kepada Mahfud mengenai regulasi carbon capture and storage. Pertanyaan ini seharusnya dibatalkan karena di luar konteks tema debat, di mana carbon capture and storage merupakan permasalahan perubahan iklim (climate change) yang tidak masuk dalam tema debat.
Kedua, permasalah perubahan iklim bukan hanya penangkapan karbon dan penyimpanan (carbon capture and storage, ccs) tetapi bagaimana melarang atau membatasi emisi karbon sejak awal. Kalau ini ditangani dengan kebijakan secara menyeluruh, maka tidak ada lagi masalah CCS (carbon capture dan storage).
Jangan sampai debat capres dan cawapres ini ternodai oleh ketidakprofesionalan moderator, apalagi kalau sampai ada kesan keberpihakan.
Segmen terakhir merupakan segmen penutup acara debat, di mana setiap peserta debat memberikan closing statement yang tentu saja sudah disiapkan dari jauh hari.
Semoga acara debat capres dan cawapres mendatang bisa dilaksanakan secara lebih profesional, dan mandiri.
…. nantikan lanjutannya
—- 000 —-