Perkara sah, bisa saja disebut sah. Cuma, kemacetan Gus Imin dalam menjawab pertanyaan Gibran gara-gara singkatan itu, tentu ini soal lain. Singkatan itu bukan substansi pertanyaan Gibran. Inti pertanyaan adalah “bagaimana cara menaikkan peringkat Indonesia di SGIE”, bukan “apa itu SGIE”. Gus Imin akhirnya bisa menjelaskan dengan lancar tentang cara menaikkan peringkat dimaksud.
Apakah pertanyaan itu boleh dan baik? Boleh saja kalau tujuannya untuk mempermalukan lawan karena tidak menguasai singkatan yang tidak banyak dibicarakan publik. Tetapi menjadi tidak baik jika kita sendiri tidak ingin dipermalukan orang gara-gara tak tahu singkatan yang tidak umum.
Misalnya, ada materi debat cawapres tentang lingkungan hidup (environment). Gus Imin kemudian bertanya, “Bagaimana cara Anda membantu agar CITES bisa terlaksana dengan serius di Indonesia?”
Spontanitas dan jujur saja, berapa orang di antara Anda yang bisa menjawab pertanyaan ini tanpa mengatakan bahwa Anda tidak tahu apa itu CITES? Singkatan ini lebih umum dibanding SGIE. Coba saja tes sekarang tanpa masuk dulu ke mesin pencari Google.
Jadi, jangan terkesima dengan pertanyaan Gibran seolah-olah dia menguasai masalah ekonomi syariah Indonesia ketika dia mengagetkan Gus Imin dengan pertanyaan SGIE itu. Kalau berani, coba dulu Gibran berdiskusi dengan Gus Imin tentang perekonomian syariah tanpa menyembunyikan singkatan atau akronim yang diucapkan.[]
23 Desember 2023
(Jurnalis Senior Freedom News)