Daftar Donatur Palestina
Hajinews.co.id — Pengamat politik Rocky Gerung mengkritisi format debat capres dan cawapres resmi yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Rocky Gerung mengungkapkan hal tersebut pada forum diskusi dan kalibrasi di Semarang pada Minggu, 24 Desember 2023.
Rocky Gerung mengatakan bahwa debat yang diselenggarakan oleh KPU bukanlah debat yang diperlukan.
Rocky Gerung mengkritik moderator yang dianggap tidak aktif dalam debat dan hanya berperan layaknya time keeper saja.
“Yang kita perlukan bukanlah forum debat yang dibangun oleh KPU di mana moderatornya hanya menjadi time keeper, ‘habis waktu, habis waktu’, sehingga ia tidak dapat menyela kesalahan berpikir dari seorang kandidat,” kata Rocky, dikutip dari YouTube KOMPASTV, Senin, 25 Desember 2023.
Rocky Gerung kemudian mengkritisi peran panelis yang ia anggap hanya mengambil pertanyaan dari fishball saja
“Kemudian panelis apa, tugasnya hanya mengambil pertanyaan dari fishball, apa ini,” ujar Rocky.
Rocky Gerung lantas mengemukakan filosofi debat menurut pandangannya. Menurutnya, debat adalah tempat menguras pikiran dan mengasah pikiran.
“Debat adalah tempat kita menguras pikiran dan mengupas pikiran,” kata Rocky.
Setelah itu, Rocky mengungkapkan sebuah kutipan mengenai pikiran yang kritis dan tajam dapat diasah melalui proses pengupasan.
Ia kemudian mengkritisi penggunaan earphone. Di mana menurutnya, pikiran datang kepala seseorang, bukan dari bisikan earphone.
“Pikiran hanya disebut pikiran kalau mau dikupas, dan pikiran yang hendak dikupas harus datang dari isi kepala seseorang, bukan dari bisikan earphone,” tandasnya.
Sebelumnya, KPU telah melaksanakan debat capres dan cawapres pada 12 Desember dan 22 Desember 2023.
Kedua debat resmi KPU tersebut adalah serangkaian acara debat menjelang Pemilu 2024.
