Viral Pria 28 Tahun Mengidap Diabetes, Bukan Hanya Karena Minum Yang Manis-Manis Setiap Hari

Viral Pria 28 Tahun Mengidap Diabetes
minuman manis
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id – Baru-baru ini viral kisah seorang pemuda di Tasikmalaya, Irfan Ferlanda (29), yang menderita diabetes di usia muda. Semuanya bermula saat ia menjalani operasi minor lipoma pada Agustus 2023 saat ia berusia 28 tahun. Melalui serangkaian pemeriksaan, dokter mengetahui gula darah Irfan tinggi.

Ia mengaku kaget dengan diagnosis dokter mengidap diabetes tipe 2, karena stigma penyakit ini erat kaitannya dengan “penyakit orang lanjut usia”.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Irfan mengaku, sebelum dirinya didiagnosis mengidap diabetes, ia cenderung menjalani gaya hidup tidak sehat. Salah satunya adalah kebiasaan meminum minuman manis hampir setiap hari.

“Bulan Mei 2023 kemarin berat masih 90 kg dan tinggi 165 cm, nge-vape, kerjaannya cuma duduk, nggak pernah olahraga, dan hampir tiap hari minum manis-manis khususnya teh manis kemasan. Benar-benar hampir setiap hari,” jelas Irfan, Jumat (1/12/2023).

Terlepas dari kejadian yang menimpa Irfan, dokter spesialis penyakit dalam dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menjelaskan ada beragam pemicu penyakit diabetes. Tidak hanya mengonsumsi minuman manis, ia menuturkan terdapat berbagai aspek gaya hidup yang kerap diabaikan sehingga memicu diabetes.

“Gaya hidup yang kurang disadari dapat menyebabkan diabetes itu gaya hidup sedentary ya atau malas gerak. Selain itu juga makan berlebih, hingga terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat,” ujar dr Ketut, Jumat (1/12/2023).

dr Ketut mengatakan bahwa asupan karbohidrat maksimal semestinya tidak melebihi 50 persen asupan kalori harian. Termasuk di dalamnya adalah gula yang merupakan karbohidrat simpel yang dapat meningkatkan gula darah.

Faktor gaya hidup tersebut dapat menyebabkan obesitas yang menjadi salah satu faktor risiko utama dari penyakit diabetes. Menyeimbangkan kesehatan dengan diet dan berolahraga dapat menjadi langkah yang baik untuk mengurangi risiko diabetes.

“Kegemukan akibat asupan kalori melebihi pengeluaran itu yang biasanya dapat menyebabkan obesitas,” ujar dr Ketut.

Senada dengan dr Ketut, spesialis penyakit dalam dr Rudy Kurniawan SpPD menambahkan terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan garam juga dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.

“Konsumsi makanan tinggi lemak dan garam bisa meningkatkan risiko diabetes juga. Merokok atau nge-vape, tidur kurang, tidak teratur, sedentary lifestyle juga akan meningkatkan risiko diabetes,” pungkasnya.

Sumber: detik

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *