Mengungkap Sikap Jokowi Dari Seribu Rasa

Sikap Jokowi Dari Seribu Rasa
Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Menjelang pemilihan umum ini, Jokowi pernah mengundang Prabowo, Anies, dan Ganjar bersuah di Istana Kepresidenan. Pertemuan Jokowi dengan tiga capres itu berlangsung dengan jamuan makan siang pada Senin, 30 Oktober 2023. Dalam pertemuan itu Jokowi berbicara soal netralitas dalam Pilpres 2024.

Anies menyatakan sempat melontarkan harapan masyarakat supaya Jokowi tetap mempertahankan netralitasnya di Pemilu 2024. “Tadi beliau (Jokowi) sampaikan bahwa beliau memang mengumpulkan pejabat, gubernur, bupati, dan bahkan akan mengumpulkan TNI, polisi, dan semua aparat untuk netral,” kata Anies, seusai makan siang saat itu.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan isi pesan tersebut untuk memastikan posisi Jokowi di pemilu tidak berpihak ke salah satu calon selama kontestasi pemilu. Selain itu, Anies menyampaikan pesan agar Jokowi dapat menjaga aparat negara agar tidak berpihak selama proses politik berlangsung.

Menurut Anies, mendengar penyampaian itu, Jokowi menyambut pesan tersebut dengan positif. Anies mengaku mereka, ketiga capres itu, berdiskusi lancar bersama Jokowi. “Beliau merespons positif dan baik sehingga diskusi kami tadi lancar,” ucapnya.

Arah Jokowi Menuju Prabowo

Namun makan malam Jokowi dengan Prabowo ditanggapi berbeda oleh Ganjar Pranowo. Ganjar blak-blakan menyebut pertemuan Jokowi-Prabowo menunjukkan keberpihakan Jokowi kepada Prabowo. “Kalau saya sih biasa saja, karena memang sudah berpihak,” kata Ganjar, di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu, 6 Januari 2024.

Ganjar menyarankan Jokowi lebih baik menegaskan sikap keberpihakannya. Dia mengatakan tak masalah dengan sikap pilihan Jokowi. Kata dia, asalkan tak ada penyalahgunaan kewenangan. Sehingga pemilu tetap berlangsung jujur dan adil. Dia menyatakan keberpihakan Jokowi bukan masalah bagi dirinya. “Itu sebuah pilihan, kok,” tutur politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan itu.

Capres yang berpasangan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md itu tak pelak menyinggung soal etika. Hal etik yang harus dibuktikan kepala negara, tutur Ganjar, adalah netral. Ganjar mengatakan negara ini sedang mengalami permasalahan etika. “Kan ada yang tidak setuju dengan etika,” ujar mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Selanjutnya, Ganjar mengatakan, kekhawatirannya bukan kepada arah dukungan Jokowi. Melainkan potensi penyalahgunaan kekuasaan. Selama tak ada penyalahgunaan kekuasaan, Ganjar mengaku menghormati sikap politik Jokowi. “Ketika penyalahgunaan kewenangan terjadi, maka saat itu menjadi berbahaya,” ucap Ganjar.

Respons mempertanyakan sikap keberpihakan Presiden Jokowi juga datang dari petinggi PDI Perjuangan. Sekretaris Jenderal PDIP Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi soal netralitas Presiden Jokowi usai bertemu capres Prabowo. Tak hanya menemui Prabowo, Jokowi pun bertemu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto keesokan harinya.

“Ketika ada pemimpin yang seharusnya netral, tetapi tidak netral, maka rakyat yang semakin cerdas akan menyampaikan sikapnya,” kata Hasto, setelah dalam perayaan Hari Ulang Tahun Ke-51 PDI Perjuangan, di gedung Dewan Pimpinan Pusat PDIP Perjuangan, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu, 6 Januari 2024.

Sumber: tempo

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *