Daftar Donatur Palestina
Oleh: Dr. H. Rubadi Budi Supatma, Wakil Ketua Departemen Kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia, PP IPHI.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ
Pembaca yang dirahmati Allah,
Hajinews.co.id – Assalamu’alaikum, saya baru masuk Islam, tapi sudah percaya bahwa pernikahan adalah hal yang istimewa. Untuk berbagi pengabdian saya kepada Allah dengan seorang istri Muslimah dan memiliki anak dengan istri sangat penting bagi saya. Insya Allah itu akan terjadi jika saya menjalani hidup saya dengan benar dan melakukan perbuatan baik untuk Sang Pencipta. Saya memiliki 2 anak dari hubungan ateis sebelumnya yang belum menikah. Ini sudah terbukti menjadi batu sandungan besar ketika bertemu wanita Muslim.
“Apa yang bisa saya lakukan selain mengatakan yang sebenarnya tentang hal itu? Saya orang yang jujur. Tolong bantu aku. Setiap bantuan dan saran tentang masalah ini akan sangat dihargai. Syukran”. Konsultan bernama Dina Mohamed Basiony menjawab sebagaiberikut.
Waalaikum salam warahmatullahi wa barakatuh. Dear Mark, terima kasih banyak atas pertanyaan dan keinginan anda untuk belajar dan mengikuti jalan yang benar dalam segala hal dalam hidup anda. Kami sangat bersyukur kepada Allah Subhanahu wata’ala karena telah membimbing anda. Betapa besar karunia itu, alhamdulillah (segala puji bagi Allah). Kami juga meminta kepada-Nya (SWT) untuk memfasilitasi masalah. Alhamdulillah, semoga kami bisa membantu anda menjalani kehidupan yang murni, sehat, penuh dengan kebaikan, kebenaran, dan hubungan yang kuat dengan Pencipta anda.
Sehubungan dengan situasi anda, sangat terpuji untuk mencari pernikahan, terutama mencari istri yang salehah, yang akan membantu anda dalam semua masalah agama dan kehidupan, memberi anda persahabatan, membantu anda membesarkan anak-anak yang dapat bermanfaat bagi orang lain dan berbagi dengan anda menjalani pertumbuhan spiritual, emosional dan intelektual sampai anda kembali ke Pencipta anda.
Tentu saja, dalam Islam, hubungan di luar nikah tidak diperbolehkan mengingat betapa tidak adilnya mereka terhadap semua orang yang terlibat, terutama anak-anak. Perampasan hak dan perampasan perhatian dan komitmen penuh tidak adil atau adil terhadap manusia. Anak-anak yang tidak bersalah itu layak untuk memiliki rumah tangga yang sehat dengan orang tua yang penuh kasih dan berkomitmen yang mengakui mereka sepenuhnya dan berkomitmen pada pengasuhan dan pertumbuhan mereka di semua tingkatan.
Karena itu masalah yang sudah terjadi di masa lalu anda, dan alhamdulillah bahwa anda sekarang mencoba untuk menjalani kehidupan yang adil dan adil untuk diri sendiri dan semua orang di sekitar anda. Sekarang, kami memiliki beberapa poin untuk pertimbangan. Sudahkah anda mencoba menjelaskan Islam kepada wanita yang terlibat dengan anda? Jika anda mengkomunikasikan prinsip-prinsip agama dengan jelas kepadanya, insayAllah dia dapat menerima Islam jika Allah membimbingnya, maka anda dapat menikahinya. Anda juga dapat membantu anak-anak anda secara memadai dan mengajari mereka tentang Islam dan membesarkan mereka dengan cara yang terbaik.
Jika anda sudah mencobanya dan mengetahui bahwa itu tidak mungkin sama sekali, kemudian kita dapat mengatakan sebagai berikut. Pernikahan adalah rizki dari Allah Subhanahu wata’ala. Sama seperti pertobatan, dan bimbingan anda adalah rizki dari-Nya, pernikahan juga adalah rizki . Seperti yang anda sebutkan dengan benar, Allah Subhanahu wata’ala Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana, Maha Penyayang yang paling mengetahui kebutuhan anda dan pasti akan membantu anda dengan cara yang paling sempurna dan pada waktu yang paling tepat. Percayalah itu.
