‘Mas Anies…Mas Anies’

'Mas Anies...Mas Anies'
Anies Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Gantyo Koespradono, Pemerhati Sosial Politik, Caleg DPR RI

Hajinews.co.id – DEBAT ketiga calon presiden (Capres) yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 7 Januari 2024 rupanya berbuntut tidak sedap bagi Capres yang mengkritisi kinerja Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang kebetulan di kabinetnya Presiden Jokowi menjabat sebagai menteri pertahanan.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kebetulan sang Capres yang dianggap kritis dan kemudian diopinikan di luar arena debat sebagai “menyerang pribadi” Prabowo itu adalah Capres nomor urut 1, Anies Baswedan. Padahal Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga tidak kalah kritis saat menyoroti kinerja Prabowo sebagai menteri pertahanan.

Tapi, entah mengapa pascadebat, Capres yang dituduh menguliti kinerja Prabowo sebagai menhan, hanya dialamatkan kepada Anies?

Sangat mungkin, sejak debat pertama, Anies memang di atas angin. Ibarat pemain sepak bola, ia menguasai lapangan dan membuat lawan tandingnya, khususnya Prabowo, sebagai “kapten” kesebelasan tidak berdaya dan pusat pasi. Sampai-sampai tim manajer dan pelatihnya merasa perlu melobi “wasit” saat istirahat.

Bahkan tidak urung, Presiden Jokowi pun turun tangan cawe-cawe dan menyimpulkan debat capres ketiga (kedua khusus buat capres) tidak sesuai tema dan mengandung “serangan secara personal”.

Intinya, debat capres malam itu keluar dari tema yang sudah ditetapkan KPU, yakni isu pertahanan, geopolitik, dan hubungan internasional.

Apakah Anda sependapat dengan Presiden Jokowi? Maaf, silakan pembaca menyimpulkan sendiri. Saya tidak akan mempengaruhi Anda, meskipun sehari sebelumnya, Presiden Jokowi telah melakukan pertemuan khusus (makan bersama) dengan Prabowo Subianto.

Sangat mungkin bagi kubu Prabowo, Anies jika dibiarkan, dianggap bakal mengancam performa Prabowo yang telah disiapkan nyaris sangat sempurna.

Bagaimana kubu Prabowo tidak ketar-ketir, pascadebat ketiga, sosok Prabowo jeblok. Ibarat saham, nilainya jatuh.

Di X (Twitter), ada polling “pascadebat ketiga siapa pilihan presiden Anda?” yang dilakukan netizen menghasilkan data, Prabowo mendapat 6,6% suara dari 75.426 partisipan, sementara Anies mendapat 75%.

Liputan6 juga melakukan polling untuk mengetahui siapa pasangan capres-cawapres terfavorit, menghasilkan data, pasangan Prabowo-Gibran hanya 3%, sementara Anies-Muhaimin 46%, dan pasangan Ganjar-Mahfud 51%.

Saran saya kepada kubu Prabowo-Gibran, nggak usah serius menanggapi terkait data di atas. Anggap saja itu guyonan. Beres. Berkosentrasilah untuk debat-debat berikutnya.

Oleh sebab itu, menurut saya, rencana Pendekar Hukum Pemilu Bersih (PHPB) ke Bawaslu untuk melaporkan Anies Baswedan terlalu berlebihan. Lebai.

Bahwa sang “pendekar” pendukung Prabowo menuding Anies melontarkan pernyataan menyerang capres nomor urut 2, dalam debat capres Minggu (7/1) malah bisa jadi bahan tertawaan masyarakat.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *