Pengancam Tembak Anies Gunakan Profile Prabowo, TKN: Bukan Bagian dari Kami

Wakil Ketua Tim Kemenengan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Wakil Ketua Tim Kemenengan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Habiburokhman menanggapi pengancam tembak Anies Baswedan, AWK (23), yang menggunakan foto profile Prabowo di akun TikTok @calonistri71600. Habiburokhman mengatakan akun TikTok dan AWK bukan bagian dari TKN.

“Yang kedua teman-teman terkait hari ini adanya penangkapan terhadap pemilik akun media sosial kalau nggak salah akun TikTok @calonistri71600 yang intinya akun ini disebut mengancam calon presiden Anies Baswedan. Kami sudah cek akun ini tentu tidak terafiliasi dengan kami. Bukan merupakan bagian dari kami,” kata Habiburokhman di Medcen TKN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1/2024).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Habiburokhman mengatakan siapapun bisa mengambil dan menggunakan gambar Prabowo di media sosial. Namun, dia mengatakan pihaknya tak bertanggung jawab atas akun-akun yang menggunakan gambar Prabowo tersebut.

“Ya lalu soal orang mencantumkan profil picturenya gambar Prabowo ya bisa saja orang siapapun mengambil gambar Pak Prabowo kan bebas di internet, boleh saja, tapi kami tidak bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan. Itu firm ya secara hukum tidak ada kaitannya ya orang menampilkan profile picture dengan pertanggungjawaban kami atas apa yang dilakukan, silakan saja diproses ya,” ujarnya.

Dia mengatakan bisa saja oknum yang tak suka dengan Prabowo berulah menggunakan gambar Prabowo. Dia mengatakan jika oknum itu melanggar hukum dalam bersosial media harus ditindak menurut hukum yang berlaku.

“Bisa saja orang ini tidak suka dengan Pak Prabowo berulah seolah-olah mencantumkan foto Pak Prabowo kan bisa saja dari berbagai teori, cuma yaudah kita nggak usah asumsi tapi bisa juga ya kan pendukung fanatik tapi berekspresi yang salah, berlebihan kan macam-macam ini, sialakn saja kan. Ini kan negara hukum yang melakukan kesalahan yang tidak bisa ditolerir harus bertanggung jawab secara hukum,” ujarnya.

Dia mengimbau para pendukung Prabowo menyampaikan dukungan dengan cara elegan dan santun serta menyampaikan program Prabowo. Dia mengatakan TKN akan memantau kasus tersebut.

Dia mengimbau para pendukung Prabowo menyampaikan dukungan dengan cara elegan dan santun serta menyampaikan program Prabowo. Dia mengatakan TKN akan memantau kasus tersebut.

“Dengan cara-cara yang elegan, kemudian lebih baik kita fokus menyampaikan, menyebarluaskan gagasan visi, misi, programnya Pak Prabowo. Kami menghormati apa yang dilakukan kepolisian dalam kasus ini. Silakan diusut dijalankan proses hukum secara keadilan, dan kami juga akan terus memantau perkara ini,” ujarnya.

 

Tak Dijadikan Dasar Fitnah

Selain itu, Habiburokhman meminta kasus pengancam tembak Anies Baswedan tak dijadikan dasar untuk memfitnah pihak tertentu. Habiburokhman menyebut tak masuk akal jika pengancam tembak Anies, AWK dikaitkan dengan Prabowo-Gibran.

“Ya itu dia yang ingin kami sampaikan, jangan dijadikan peristiwa ini sebagai dasar untuk memfitnah pihak tertentu karena kan gampang memverfikasi sebuah peristiwa pidana kan gampang, tangkap pelakunya ditanyakan apa motifnya, bagaimana caranya, kapan dilakukan kan akan terungkap dengan jelas dia berhubungan dengan siapa. Dan kalau mengancam beneran apalagi dikatakan terkait dengan kami kan nggak masuk akal juga, karena hal seperti ini kan gampang sekali orang tahu kan, ini orangnya,” kata Habiburokhman.

Habiburokhman menyinggung operasi kuda troya yang memasukkan orang seolah menjadi pendukung namun bertindak berlawanan. Menurutnya, dalam persaingan yang sengit, mungkin saja ada pihak yang tergoda menggunakan teori kuda troya tersebut.

“Jadi itu ya bisa jadi kalau anda pernah baca-baca teori intelligent, contra intelligent yang begini-begini kan ada, itu namanya semacam kuda troya. Memasukan orang seolah-olah mendukung kita tetapi melakukan tindakan yang kontra produktif, kuda troya atau trojan horse. Itu ada teorinya trojan horse dan dalam setiap kontestasi ya kan, apalagi yang sengit ya mungkin saja ada orang yang tergoda mengaplikasikan teori kuda troya tersebut,” ujarnya.

Dia mengimbau pendukung Prabowo-Gibran tak terprovokasi dengan kasus tersebut. Dia menyebut fitnah terhadap Prabowo juga akan semakin tinggi seiring naiknya elektabilitasnya.

Sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *