Pengasuh Pesantren Salafiyah Seblak Jombang, A Halim Mahfudz: NU, Indonesia, ‘Prodrome’ Krisis

NU dan Indonesia ‘Prodrome’ Krisis
A Halim Mahfudz
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Bangsa ini sudah masuk ke era keterbukaan informasi dengan munculnya media sosial yang sekarang menjadi medium berbagi cerita dan sekaligus menyalurkan fitnah!

FB ditemukan 2004, Youtube 2005, Twitter (X) 2006, Instagram 2010, dan TikTok 2017. Medsos ini mengubah pola dan strategi komunikasi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pada era ini, ada yang lupa dicatat bahwa keterbukaan komunikasi membuka catatan baru yang disebut dengan jejak digital.

Sebelum era digital, orang membaca berita sambil minum kopi pagi hari, menunggu berita televisi pada sore hari, atau berita radio pada jam-jam tertentu. Esoknya, orang sudah lupa dan diganti dengan peristiwa lain.

Sekarang, orang memperoleh berita kapanpun mereka butuh tanpa menunggu koran atau siaran berita. Apapun ucapan, perilaku, kegemaran, kesenangan termasuk cara berdebat atau berjoget dan melet, semua terekam dengan rinci.

Jejak digital ini, sangat dekat dengan praktik catatan amal manusia dalam sijjil dan illiyyin yang diceritakan Alquran.

Semua amal perbuatan manusia, ucapan, perkataan, janji, tipu-mulihat, bahkan kepalsuan dan tipu-menipu semua ini tercatat sebagai ‘jejak digital.’

Manusia lupa bahwa jejak digital memiliki kesamaan persis seperti catatan malaikat yang bernama sijjil atau catatan keburukan dan illiyyin, catatan kebaikan.

Tidak ada yang bisa disembunyikan dari sijjil dan illiyyin. Jejak digital ini terus menghidangkan data dan info perorangan maupun organisasi manapun, termasuk NU yang berkhidmat untuk bangsa jauh sebelum bangsa ini merdeka, Indonesia atau siapa pun.

Sijjil dan illiyyyin yang mencatat seluruh tingkah laku manusia akan diperhitungkan nanti di hari akhir.

Prodrome

Di dunia manajemen krisis, ada istilah prodrome, yaitu ketika tanda terjadinya situasi darurat muncul dan tidak diselesaikan dengan jujur!

Ketika teknologi komunikasi modern mencatat jejak digital yang termasuk prodrome seperti aturan berbangsa, ditabrak dengan pelanggaran, pemilu dikerjakan dengan tidak-jujur, keberpihakan terselubung, samar maupun terang-terangan sudah menjadi perhatian khalayak, maka retak publik bisa tak terhindarkan.

NU dan bangsa ini, sudah waktunya untuk turun mesin. Perlu diingat, sijjil dan illiyyin tetap mencatat dan nanti akan menjadi acuan pertanyaan di hari penutupan. (*)

Sumber: tribun

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *