Anies dan Kepemimpinan Profetik

Anies dan Kepemimpinan Profetik
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: H. Agus Sutisna, Dosen dan Peneliti FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang, Founder Yayasan Podiumm Pesantren Nurul Madany Cipanas Lebak

Hajinews.co.id – Anies memang piawai menata kata. Tapi jelas bukan sekedar “menata kata biasa”. Kata, frasa dan narasi Anies melukiskan fakta-fakta fenomenologis yang nyata dan tak mudah dibantah. Anugerah kepiawaiannya menata kata, frasa dan narasi membuat setiap isu besar dan kompleks sekalipun menjadi mudah dicerna dan difahami. 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Itulah yang nampak, dan hakul yakin bahkan di mata rabun para pembencinya, di sepanjang fase kampanye Pemilu 2024. Melalui kata, frasa dan narasi yang tertata rapih, Anies memetakan secara utuh dan komprehensif eksisting ragam problematika yang sedang dihadapi bangsa ini dan harus diperbarui. 

Melalui kata, frasa dan narasi yang tersusun apik, Anies menawarkan gagasan-gagasan solutif sekaligus mencerahkan dan membangkitkan harapan tentang masa depan Indonesia yang gemilang. Tentu dengan satu catatan kunci : bangsa ini mau bersama-sama melakukan perubahan. 

Kandidat lain, terutama yang mengumbar nafsu menang satu putaran justru sebaliknya. Alih-alih menawarkan ide-ide substantif yang dibutuhkan, yang dilakukan saban kampanye hanyalah membangga-banggakan “prestasi” kerja Jokowi yang terbukti di lapangan banyak yang berkebalikan. Atau merawat baper dan mengumbar emosi sambil mengajak publik menjadi bodoh massal dengan gimik-gimiknya yang menjijikan: joget-joget gak karuan. 

Anies memang piawai menata kata. Dan ini adalah sebuah keniscayaan bagi seorang pemimpin. Karena pemimpin harus menjelaskan, pemimpin harus mengarahkan, pemimpin harus meyakinkan, pemimpin harus mampu membangun dan menghidupkan harapan. Dan kesemua fungsi ini dilakukan melalui komunikasi. Maka kecakapan berbicara adalah wajib dimiliki oleh pemimpin manapun.  

Profesionalitas : Tabligh dan Fathonah

Dalam konsep kepemimpinan profetik, kita mengenal istilah Tabligh, menyampaikan. Maksudnya adalah kemampuan menyampaikan risalah wahyu kepada umat manusia. Tabligh ini adalah salah satu aspek kualitas yang dimiliki para Nabi dan Rasul. Tanpa kemampuan tabligh mustahil para Nabi dan Rasul mampu menyampaikan risalah wahyu dan membangun umatnya.

Dalam konteks kontemporer tabligh ini satu klaster dengan Fathonah sebagai sifat wajib para Nabi dan Rasul yang kemudian dirujuk para ahli sebagai bagian dari kriteria profetik kepemimpinan Nabi dan Rasul. Kedua terma ini mewakili aspek kecakapan/kelayakan. 

Seorang pemimpin haruslah figur yang memiliki kemampuan komunikasi yang unggul sekaligus aspiratif, Tabligh. Ia harus cakap mengomunikasikan gagasan, menjelaskan pikiran dan menguraikan program-programnya sebagai pemimpin. Sekaligus memiliki empatitas yang tinggi serta kemampuan membaca dan merespon asprasi rakyat dengan tepat.

Selain itu, seorang pemimpin tentu saja wajib memiliki kecerdasan, Fathonah. Suatu kualitas yang tidak hanya diukur oleh seberapa tinggi jenjang sekolah yang dicapainya, seberapa panjang berpengalaman mengimplementasikan kapasitas ilmu dan kecerdasannya. Tetapi juga kemampuan menggunakan nalar sehat dalam menghadapi setiap urusan sekaligus kemampuan mengendalikan emosinya sebagai manusia.  

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *