Tom Lembong Bicara Kutukan Periode Kedua: Peluang Terakhir Menguangkan Kekuasaan

Tom Lembong - Jokowi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id — Thomas Trikasih Lembong (Tom Lembong) ungkap second term curse atau kutukan periode kedua dalam podcast bersama Novel Baswedan yang diunggah pada Ahad, 28 Januari 2024. Sebutan ini diduga merujuk pada periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam podcast berjudul Ahjussi Tom Lembong Bicara Soal Mental Penguasa ini, Novel Baswedan menanyakan tanggapan Tom Lembong terhadap dugaan korupsi Proyek Strategis Nasional atau PSN, pemutihan kawasan sawit ilegal, serta ekspor impor nikel antara China dan Indonesia yang diduga ilegal. “Apakah benar dengan pandangan seolah-olah kebutuhan investasi dibuat pembenaran-pembenaran?” tanya Novel kepada Tom Lembong, dikutip dari podcast tersebut.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Tom Lembong mengiyakan adanya dugaan korupsi tersebut. Ia pun menyatakan bahwa ada rasio program yang dikorupsi ditaksir mencapai 30-50 persen dari total proyek. Kemudian, terkait lahan sawit ilegal dan ekspor impor nikel, Tom Lembong menyebutnya sebagai kutukan periode kedua.

“Ini merupakan fenomena legendaris yang disebut second term curse atau kutukan periode kedua. Jadi setelah dipilih kembali dan sudah konsolidasi kekuasaan kemudian munculah perasaan, ini peluang terakhir untuk menguangkan kekuasaan. Ya karena setelah ini kan selesai. Jadi, munculan motivasi berbondong-bondong memaksimalkan peluang untuk menguangkan kekuasaan,” kata dia.

Ia pun kembali menegaskan bahwa dalam periode kedua para pejabat berlomba-lomba mencari momentum. “Pejabat-pejabat di periode kedua berlomba-lomba menguangkan kekuasaan,” katanya.

Tom Lembong pun mengatakan bahwa dirinya bersama Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, pasangan capres-cawapres nomor urut 01, sudah memikirkan ide dan solusi untuk mengatasi fenomena kutukan periode kedua itu. “Tentunya perlu dialog publik dan keikutsertaan pakar-pakar, ahli-ahli, masyarakat sipil, dan pengusaha,” ujarnya.

Menurut Tom Lembong penting untuk membuat sistem yang transparan agar dapat mengawasi kekuasaan. Pasalnya, transparansi dan korupsi, menurutnya, berkorelasi. “Pak Anies, saya, dan Pak Muhaimin, kita bukan dewa. Kita juga manusia yang harus dijaga oleh sistem dan masyarakat sipil,” sambungnya.

Tom Lembong kini sebagai Co-captain Tim Pemenangan Nasional Anies dan Cak Imin atau Timnas AMIN sejak 14 November 2023. Sebelum merapat ke Koalisi Perubahan, orang dekat Anies ini dulunya merupakan kepercayaan Jokowi. Ia diketahui terjun ke ranah politik bersama Jokowi saat sang Eks Wali Kota Solo itu mencoba peruntungan sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta.

Tom Lembong juga disebut memiliki peran penting sebagai bagian dari tim pemenangan Jokowi pada periode tersebut. Bahkan saat Jokowi maju sebagai capres pada Pilpres 2014, ia juga ada di belakang Jokowi sebagai pendukung.

Sejak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta hingga jadi Presiden RI, Tom Lembong bertugas sebagai penasihat ekonomi dan penulis pidato. Ia merupakan figur di belakang layar yang merangkai beberapa pidato paling ikonik untuk Presiden Jokowi. Contohnya termasuk pidato “Game of Thrones” saat pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali pada tahun 2018, serta pidato “Thanos” di Forum Ekonomi Dunia.

Tom Lembong kemudian ditunjuk oleh Jokowi sebagai Menteri Perdagangan Indonesia periode 2015-2016. Setelahnya, dia dipercaya sebagai Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), yang sekarang dikenal sebagai Kementerian Investasi periode 2016-2019. Namun, sejak tak lagi menjabat sebagai Menteri Investasi, Thomas menghilang dari daftar pembantu pemerintahan Jokowi.

Pada 2021, nama Tom Lembong muncul lagi ketika Anies yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta merombak jajaran komisaris dan direksi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA). Tom Lembong kemudian diangkat sebagai Komisaris Utama oleh Anies karena dinilai kompeten memberikan jejaring yang luas untuk investasi pengembangan usaha Ancol.

Setelah berakhirnya masa jabatan Anies Baswedan pada 2022, beberapa anak buah Anies mulai dicopot dari jabatannya, termasuk Tom Lembong yang dipecat dari posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk pada 1 Februari 2023. Pada bulan Juni 2022, Majalah Tempo melaporkan bahwa Tom telah menjadi bagian dari ring satu Anies selama dua tahun terakhir.

sumber

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *