Ia percaya itu karena program Desak Anies adalah fenomena cara berkampanye yang orisinil dan sangat sulit ditiru pasangan calon (paslon) lain.
“Kenapa sulit ditiru paslon lain? Karena Desak Anies itu memang mensyaratkan keluasan intelektual, kedalaman pengetahuan, kemampuan menjawab pertanyaan tajam dengan memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik dan selalu menunjukkan rasa persahabatan serta keramahan.” kata Saur.
Program Desak Anies menghadirkan konsep dialog antara capres dengan masyarakat. Anies menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan para peserta.
Selain itu, sambung Saur, posisi Anies pun semakin kuat saat ini karena berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Saur yang saat ini dipercaya menjadi Deputi Media dan Komunikasi Timnas Amin menyebut, bergabungnya Cak Imin dalam koalisi adalah keputusan politik yang berani.
“Karena dalam putusan itu ada koalisi yang menggabungkan Islam tradisional dan Islam modern, dan itu adalah sebuah eksperimen yang berani,” pungkas Saur.
Sementara itu, peluncuran buku tentang sosok Anies tersebut turut dihadiri Co-Kapten Timnas Amin, Thomas Trikasih Lembong, dan jurnalis senior Teguh Santosa. Acara dipandu moderator Teguh Juwarno.
Sumber: jpnn