- Tidak merokok
Merokok sangat terkait dengan penyakit dan kematian dini. Secara keseluruhan, orang yang merokok bisa kehilangan nyawa hingga 10 tahun dan 3 kali lebih mungkin meninggal sebelum waktunya dibandingkan mereka yang tidak pernah merokok.
Dikutip dari Healthline, orang yang berhenti merokok sebelum usia 40 tahun akan mencegah hampir semua peningkatan risiko kematian akibat merokok. Sebuah penelitian melaporkan bahwa individu yang berhenti merokok pada usia 35 tahun dapat memperpanjang hidup mereka hingga 8,5 tahun.
- Kelola stres
Merasa bahagia dapat meningkatkan umur secara signifikan. Sebuah tinjauan terhadap 35 penelitian menunjukkan bahwa orang yang bahagia bisa hidup 18 persen lebih lama dibandingkan orang yang kurang bahagia.
Sementara itu kecemasan dan stres dapat mengurangi umur secara signifikan. Misalnya, perempuan yang menderita stres atau kecemasan dilaporkan dua kali lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung, stroke, atau kanker paru-paru.
- Miliki kehidupan sosial yang baik
Para peneliti melaporkan bahwa menjaga pertemanan sosial yang sehat dapat membantu meningkatkan peluang seseorang bertahan hidup hingga 50 persen. Faktanya, hanya memiliki 3 ikatan sosial dapat menurunkan risiko kematian dini lebih dari 200 persen.
Penelitian lain juga menghubungkan jejaring sosial yang sehat dengan perubahan positif pada fungsi jantung, otak, hormonal, dan kekebalan tubuh, yang dapat menurunkan risiko penyakit kronis. Lingkaran sosial yang kuat juga dapat membantu mengurangi reaksi negatif terhadap stres, dan mungkin menjelaskan lebih lanjut dampak positifnya terhadap umur.