Salam 4 Jari, Keresahan Publik Berakal Waras

Salam 4 Jari
Salam 4 Jari
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: H. Agus Sutisna, Dosen dan Peneliti FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang, Founder Yayasan Podiumm Pesantren Nurul Madany Cipanas Lebak

Hajinews.co.id – Tidak bisa dibaca lain, Kampanye “Salam 4 Jari” adalah ekspresi keresahan publik yang melihat perhelatan Pemilu 2024 kian mengkhawatirkan karena banyak dikotori oleh indikasi, dugaan dan potensi kecurangan yang dilakukan Paslon 2 Prabowo-Gibran. 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Mulai dari lemahnya bukti komitmen Presiden Jokowi dan sejumlah Menteri di kubu Prabowo-Gibran untuk mewujudkan netralitas, politisasi Bansos, dan terakhir indikasi penggiringan opini Pilpres satu putaran melalui berbagai manuver politik.

Indikasi bahwa kampanye “Salam 4 Jari” merupakan bentuk keresahan publik adalah bahwa kampanye ini diungkapkan oleh seseorang yang tidak berafiliasi kepada Paslon manapun. 

John Muhammad, pengunggah pertama kampanye “Salam 4 Jari” melalui jejaring medsosnya, adalah salah seorang anggota Presidium Nasional Partai Hijau Indonesia (PHI). Partai politik yang bukan peserta Pemilu, meski dideklarasikan sudah cukup lama, tahun 2012 di Bandung.

Resah karena Waras 

Publik yang resah seperti yang “diwakili” John Muhammad boleh jadi pada mulanya adalah segmen masyarakat yang merasa tidak terlalu penting perihal Paslon mana yang bakal terpilih. 

Mereka, mungkin saja pendukung atau setidaknya simpatisan Anies-Muhaimin atau Ganjar-Mahfud. Tapi kemenangan Paslon yang didukungnya sama sekali bukan perioritas. Bagi mereka soal terpenting dari kontestasi elektoral ini adalah bahwa demokrasi substantif terjaga dan proses perhelatan elektoralnya berlangsung fair, jujur dan adil.

 Namun karena situasi kontestasi elektoral berlangsung demikian rupa, dimana berbagai pelanggaran serta kecurangan terjadi sejak tahap-tahap awal Pemilu digelar dan diduga dilakukan oleh kubu Prabowo-Gibran, sikap merasa “tidak terlalu penting siapa yang bakal terpilih” itu kini berubah. 

Mereka sekarang merasa berkepentingan untuk mengambil sikap yang lebih jelas. Meskipun tetap saja dalam koridor awal, yakni non-partisan dan tidak terafiliasi secara elektoral dengan Paslon tertentu, Anies-Muhaimin maupun Ganjar-Mahfud. Sikap itu kini adalah tidak membiarkan Prabowo-Gibran memenangi Pemilu.

Sikap yang demikian secara eksplisit diungkapkan pada pointer pertama dan kedua dari ajakan aksi kampanye “salam 4 Jari” seperti yang dapat dibaca dalam diunggahan di akun instragram @John Muhammad:

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *