PILPRES 2024: HisteriAnies

HisteriAnies
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Adhie M Massardi

Hajinews.co.id – Histeria publik kepada Anies jauh lebih berkualitas dibanding hal sama yang terjadi pada SBY (2004), Widodo (2014) dan Prabowo (2019). Begini penjelasannya:

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

ANIES seperti punya daya magis. Ke mana pergi disambut histeria massa. Panggung sederhana Desak Anies melahirkan gaung sambung-menyambung. Bikin lawan-lawan politiknya terbingung-bingung.

Apa pun yang disentuh nimbulkan gemuruh. Platform TikTok yang selama ini banyak dipakai sarana joget begitu disentuh Anies jadi “PoliTikTok”. Goyang gemoy pun letoy. Di TikTok mereka benar-benar keok.

Beberapa detik saja muncul di videotron, Anies bisa bikin panggung politik terguncang. Lahir drakor (drama kotor). Kisahnya penguasa kelam nancapkan kuku besinya yang karatan untuk mastikan kekuasaan hanya berputar dilingkaran keluarga. Tapi dinasti sudah terlanjur dinista.

Daya magis Anies juga membuat kata menjadi mantra. Kata PERUBAHAN adalah solusi untuk membongkar kebuntuan dan keputusasaan. Menjanjikan keadilan dan kesejahteraan. Mempesona secara lintas batas. Tak soal Generasi X, Y, Z, yang milenial maupun yang kolonial. Tapi jadi ancaman bagi pemegang kekuasaan.

Maka para pendukung Anies bergerak secara organik. Tumbuh tanpa harus disentuh. Mandiri karena memang berdikari. Berhimpun di atas kaki sendiri.

Mereka, kaum HumAnies ini, memang seperti kawanan burung walet. Tak mudah diternakkan. Burung walet akan datang berbondong-bondong di tempat yang diberkahi langit. Lalu membuat bersarang yang bisa menghasilkan banyak uang.

Itu sebabnya di kalangan pegiat survei politik yang berintegritas, angka Anies grafiknya terus naik. Belum ada indikasi menurun. Sementara rivalnya terpontal-pontal.

Anies Baswedan menang bukan orang pertama yang melahirkan histerai politik dalam pilpres. Tapi “demam Anies” pada Pilpres 2024 berbeda jenis dan kualitasnya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Pilpres 2004, Joko Widodo (2014) dan Prabowo Subianto (2019).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *