Menggetarkan, Politik Kerelawanan dan Pesan Perubahan Anies Baswedan

Pesan Perubahan Anies Baswedan
Anies Baswedan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Anies lebih merasa penting untuk menghidupkan kesadaran publik bahwa selama ini banyak sekali proyek-proyek yang didanai uang rakyat justru dikerjakan para pemodal dan tenaga-tenaga asing bersama komprador-komprador yang lebih mementingkan kelompoknya dengan dalih tenaga kerja loka belum sanggup mengerjakannya. Situasi ini butuh perubahan.

Ketimpangan, Ketidakadilan dan Negara Welas Asih 

Seperti yang sudah sering disampaikan dalam beberapa kesempatan kampanye dan debat sebelumnya, dalam orasinya Anies kembali bicara soal ketimpangan dan ketidakadilan. Beberapa orang menguasai sepertiga perekonomian Indonesia, sementara 280 juta lainnya harus berebut sisanya. 

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Anies janji fakta disparitas itu tidak akan dibiarkan. Rakyat Indonesia harus mendapatkan kesempatan dan masa depan yang setara. Tetapi ia menyadari bahwa semangat untuk mengubah keadaan ini pasti tidak akan dibiarkan oleh kelompok-kelompok yang ingin  menjaga dominasi jalan terus, oleh mereka yang mendapatkan keuntungan dari kondisi ketimpangan. 

Dan kembali Anies menegaskan janjinya untuk mengubah kondisi itu, menghadapi mereka yang menikmati keuntungan dari ketimpangan dengan prinsip yang pernah dikemukakannya pada debat terakhir beberapa waktu lalu. Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti. Dihadapi dengan welas asih, cinta kasih, dengan kecintaan sebagai anak bangsa.

Dalam kampanye yang menggetarkan itu, Anies berulang kali menggunakan kosakata “Welas Asih, Rahman dan Rahim”. Kosakata ini digunakannya dalam konteks bagaimana negara dan kekuasaan yang kelak akan dijalankannya bila dirinya bersama Muhaimin mendapatkan amanah rakyat. 

Anies berkomitmen akan menghadirkan negara yang mencintai rakyatnya, yang menyangangi rakyatnya. Negara yang welas asih, yang tidak pelit kepada rakyatnya, yang mau membantu rakyatnya dengan tulus tanpa pamrih.

Netralitas Aparat, Wakanda No More

Pada bagian lain orasinya Anies juga menyinggung soal etika aparat pemerintah, baik ASN, Poliri maupun TNI sekaligus mengungkapkan terima kasih yang tulus kepada mereka. Para aparat itu telah bekerja keras mengayomi seluruh warga Indonesia. Dan karenanya Anies juga meyakini mereka akan menjaga netralitas pada tanggal 14 Februari mendatang meski dalam situasi tekanan politik yang berat. Mereka akan menjaga etika, menjaga adab dan menjaga kehormatan.  

Dengan demikian ujar Anies, semanya kelak akan bisa mengatakan, “Wakanda No More, Wakanda No More, Wakanda No More. Kita kembalikan Indonesia sebagai negeri yang tidak menakutkan kepada siapapun, negeri yang tidak mengancam kebebasan mengkritik kepada yang sedang memegang kewenangan, negeri yang memberikan kebebesan berungkap untk siapaun yang mencintai Indonesia.”

Sebelum mengakhiri orasinya, Anies mengungkapkan pengalamannya selama kampanye, bahwa begitu banyak orang yang memohon kepadanya untuk tidak mengkhianati mereka. Merespon permohonan itu, dengan lugas Anies kemudian menyatakan: 

“Jangan hukum kami atas perbuatan orang lain. InsyaAllah kami akan istiqomah menjaga semua amanah yang diberikan kepada kami.

Bagi yang terlibat aktif menjadi pendukung salah satu Paslon pada Pemilu 2019 silam, pasti akan dengan mudah memahami konteks peristiwa dan siapa yang dimaksud “orang lain”dalam pernyataan tersebut. 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *