Daftar Donatur Palestina
“Saya sampaikan (pada) pejuang perubahan, bahwa saya akan terus di gerakan perubahan ini, dan tidak akan bergeser,” tegasnya, Rabu (14 Februari).
Kemenangan satu putaran seperti menjadi wajib diikhtiarkan paslon 02, dan itu oleh rezim Joko Widodo. Dilakukan dengan segala dan berbagai cara. Pokoke menang. Seperti harga mati. Yakin dan mampu berbuat seperti itu, lebih karena seluruh variabel penentu kemenangan sudah dikondisikan. Saking yakinnya perhelatan pilpres dibuat cukup satu putaran, itu bisa dilihat dari tidak dianggarkannya dalam APBN untuk dua putaran. Skenario dipaksakan dijalankan, dan mesti berhasil.
Dirty Vote–film dokumenter tentang pilpres 2024 curang–itu bisa menggambarkan bahwa skenario memenangkan paslon Prabowo-Gibran itu nyata adanya. Data dan fakta diungkap dengan senyatanya. Dan, semua tampak jelas. Kehadiran film itu membuka mata khalayak, bahwa “memaksa” Jokowi 3 periode, dan itu lewat Gibran, benar adanya. Tak perdulikan suara sumbang mencerca bahaya munculnya politik dinasti. Semua tak dianggap.
Langkah rezim membegal demokrasi dengan tak selazimnya, yang seolah mampu merekayasa hasil pilpres dengan menyelisihnya, itu akan terus dilakukan. Semua dibuat tidak berkutik. Kontrol parlemen seperti hal mudah dilakukan. Hukum jadi alat membonsai ketua partai yang punya riwayat pasien KPK/Kejaksaan. Begitu pula lembaga yudikatif, semua menjadi lemah di bawah penguasaan politik rezim.
Maka, tetaplah optimis menunggu hasil real count KPU, meski dengan tingkat kepercayaan rendah sekalipun dalam menghadirkan presiden dan wakil presiden yang benar-benar dipilih rakyat secara demokratis. Bukan presiden/wakil presiden hasil pilpres curang.
Ke depan semua kemungkinan bisa terjadi. Negeri ini seperti didisain suka-suka rezim, dan utamanya untuk pelanggengan kekuasaan. Semua skenario yang dibangun seperti mengunci asas demokrasi dengan dalil-dalil yang dimainkan. Jika ditanya bagaimana kita mesti bersikap, tentu tidak ada satu pun yang bisa menjawab. Seperti jalan dibuat buntu. Maka berserah diri, dan yakin bahwa makar yg diciptakan apa pun itu akan runtuh di hadapan makar Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Selanjutnya, biarlah skenario-Nya yang turut bermain.**
