Hasil Quick Count Pilpres 2024 yang Janggal

Hasil Quick Count Pilpres 2024
Hasil Quick Count Pilpres 2024
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Tarmidzi Yusuf (Kolumnis)

Hajinews.co.id – Kejanggalan-kejanggalan ini mudah-mudahan bisa diungkap agar tidak menimbulkan masalah baru pasca-Pilpres, 14 Februari 2024.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Terus terang penulis tidak terkejut hasil Pilpres 2024 versi quick count. Pasalnya hasil hitung cepat yang ditayangkan oleh beberapa stasiun TV Nasional berasal dari lembaga survei yang selama sebulan terakhir ini menyuarakan Prabowo-Gibran menang 1 putaran.

Lembaga survei tersebut merilis hasil survei dalam 1 bulan terakhir elektabilitas Prabowo-Gibran 51 sampai 53 persen. Namun terdapat beberapa kejanggalan hasil quick count yang diumumkan oleh beberapa lembaga survei sore ini:

Pertama, pengumuman hasil quick count berbeda dengan pengumuman Pilpres sebelumnya. Biasanya mulai jam 13 rakyat melalui TV Nasional sudah dapat melihat hasil hitung cepat.

Pada Pilpres 2024 kali ini, hasil hitung cepat baru bisa diumumkan oleh lembaga survei pada jam 15.00. Apakah ini ada kaitannya dengan modus baru pasca mati lampu saat quick count Pilpres 2019? Atur-atur skor suara. Wallahua’lam

Kedua, saat pengumuman hasil quick count dibuka pukul 15.00, secara kompak lembaga survei merilis hasil hitung cepat sebagai berikut; Anies-Muhaimin berada di kisaran 22 persen sampai 26 persen. Sedangkan Prabowo-Gibran langsung memimpin di kisaran angka 55 persen sampai 60 persen. Terakhir, Ganjar-Mahfud berada di kisaran 12 persen sampai 18 persen.

Yang jadi pertanyaan adalah kenapa sejak dibuka dengan total suara sementara yang baru masuk sekira 20 persen sampai akhir skor perolehan suara ketiga kandidat sudah stabil. Biasanya pada awal-awal apalagi baru 20 persen perolehan masih dinamis.

Ketiga, suara Ganjar-Mahfud diluar prediksi. Jauh di bawah suara perolehan kursi PDIP di Pileg 2019. Di bawah 20 persen. Jawa Tengah yang dikenal basis PDIP, Ganjar-Mahfud dengan mudah dikalahkan Prabowo-Gibran.

Anehnya lagi, Prabowo-Gibran memperoleh suara di Jawa Barat hampir sama dengan perolehan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019. Padahal, berdasarkan hasil perhitungan suara di beberapa TPS di Jawa Barat, suara Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran bersaing ketat.

Keempat, benarkah gabungan suara Prabowo dan Jokowi di Pilpres 2019 solid di Pilpres 2024? Ini menjadi tanda tanya besar karena suara Prabowo di Pilpres 2019 sebagian beralih ke Anies-Muhaimin. Sedangkan suara Jokowi tidak semuanya mengalir ke Prabowo-Gibran, mengalir juga suara pemilih Jokowi ke Ganjar-Mahfud.

Kejanggalan-kejanggalan ini mudah-mudahan bisa diungkap agar tidak menimbulkan masalah baru pasca Pilpres, 14 Februari 2024.

Bandung,

4 Sya’ban 1445/14 Februari 2024

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *