Diskualifikasi dan Hukum Prabowo-Gibran Atas Kecurangan dan Kejahatan Pemilu

Diskualifikasi dan Hukum Prabowo-Gibran
Foto: selebrasi Prabowo-Gibran di istora senayan
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Yusuf Blegur

Hajinews.co.id – Dibalik entah rasa percaya diri yang tinggi atau tidak tahu malu yang akut. Paslon Prabowo-Gibran berpesta dini dan mendeklarasikan kemenangan, saat hasil akhir pemilu resmi belum diumumkan KPU dan bahkan kemenangannya beraroma busuk kecurangan dan kejahatan pemilu. In syaa Allah, bukan pelantikan presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran sesungguhnya sedang menanti diskualifikasi dan sanksi hukum.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Negara yang dikuasai rezim dengan segelintir manusia-manusia durjana perusak konstitusi dan demokrasi berupaya memanipulasi pemilu. Tuna kehormatan dan martabat, presiden telah menjadi dalang dari kecurangan dan kejahatan pemilu. Memaksakan kehendak dan menggunakan segala cara, Presiden yang seharusnya menjadi teladan kini tak lagi bisa membedakan halal dan haram. Membangun konspirasi jahat, presiden begitu telanjang menghancurkan tatanan regulasi, aparatur pemerintahan dan suara rakyat. Terang benderang dan nyata telah terjadi “manipulation of regulation, manipulation of resourcesman and manipulation of vote”.

MK, KPU, Bawaslu dan lembaga survey menjadi alat permainan yang efisien dan efektif merekayasa data pemilih, menggelembungkan suara hingga pada upaya menggiring dan membentuk opini untuk kemenangan paslon nomor dua Prabowo-Gibran. Begitu telanjang dengan tanpa malu dan tanpa harga diri melakukan perilaku keji menghianati konstitusi dan demokrasi. Terbukti daya rusak yang tinggi namun begitu rendah dan nista melecehkan kedaulatan rakyat membahayakan kedaulatan dan eksistensi masa depan NKRI.

Pelaksanaan pilpres 2024 didominasi politik uang, politik sandera dan politik distorsi. Sebagian kelembagaan negara mulai dari kementerian hingga kepala desa, ketua umum partai politik, pemimpin-pemimpin stage holder, lembaga survey hingga tak terkecuali media mainstream, telah diperalat dan pada akhirnya menjadi persekongkolan busuk menjadi kelompok hipokrit. Karena uang dan jabatan, karena penjara dan kematian akibat dosa politik serta kebencian dan permusuhan, semua bercampur melakoni peran menjadi “safety player”. Telah paripurna membangun citra dan karya bahwasanya kepentingan diri dan keluarga serta kelompok jauh diatas dan lebih utama dari kepentingan rakyat, negara dan bangsa.

Produk dari rezim tirani dan diktator telah menjadi dominasi dan hegemoni dalam pilpres 2024. Pasangan Prabowo-Gibran dengan segala kenaifannya berhasil diendors oleh politik dinasti, monopoli oligarki dan kemiskinan hati nurani sebuah bangsa. Kasihan Prabowo menjadi lelucon dan olok-olokan bahkan gunjingan kritis akal sehat publik. Begitu bangga menjadi capres-cawapres boneka namun bergeming ketika terus dibopong kecurangan dan kejahatan pemilu. Pembuktian kecurangan dan kejahatan untuk memenangkan paslon Prabowo-Gibran kini sudah ada dalam genggaman publik. Sebagian besar rakyat secara langsung telah melihat, memahami dan menyadari langsung dan tidak langsung di TPS dan rekapnya di KPU. Banyak orang memiliki data dan fakta terkait dari kehadiran langsung saat pencoblosan dan perhitungan suara, dari gadget di tangan yang mengeksplorasi di media sosial hingga sebaran informasi dari mulut ke mulut di ranah publik.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *