Anjuran Bershalawat di Bulan Sya’ban, Ini Penjelasannya

Bershalawat di Bulan Sya'ban
Foto: Bershalawat di Bulan Sya'ban/freepik

Hajinews.co.id – Bulan Sya’ban disebut sebagai bulan bershalawat , kenapa demikian? Tentu saja ada alasannya. Oleh karena itu, Sya’ban disebut sebagai bulan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki dalam “Ma dza fi Sya’ban”:

Bacaan Lainnya
banner 400x400

ومن مزايا شهر شعبان : أنه شهر الذي نزلت فيه اية الصلاة و السلام على النبي ﷺ، و هي قوله تعالى : (إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) الأحزاب : الآية ٥٦

Dan di antara keistimewaan bulan Sya’ban adalah: Yaitu ia adalah yang didalamnya turun ayat tentang shalawat dan salam atas Nabi ﷺ,

dan ayat itu adalah firman Allah Ta’ala:

(إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما) الأحزاب: الآية ٥٦

Dan Ibnu Abish-Shoif menyebutkan, bahwasanya dikatakan: “Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulannya bershalawat atas Nabi ﷺ karena ayat:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰٓٮِٕكَتَهٗ يُصَلُّوۡنَ عَلَى النَّبِىِّ ؕ يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا صَلُّوۡا عَلَيۡهِ وَسَلِّمُوۡا تَسۡلِيۡمًا‏

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56)

Diturunkan di bulan Sya’ban

Para ulama mengatakan, siapa yang banyak berselawat kepada Nabi maka ia akan mendapat syafa’at istimewa dari Rasulullah SAW. Ulama kharismatik asal Banjar, Abah Guru Sekumpul dalam satu pengajian beliau Tahun 2003 silam berpesan, apabila masuk bulan Sya’ban, perbanyaklah membaca selawat 2 kali lipat dari selawat yang diamalkan di bulan lain.

Terlebih Hari Jumat, umat muslim dianjurkan memperbanyak selawat kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda: “Selawat dan doa umatku sampai kepadaku pada setiap hari Jumat, orang yang paling banyak bershalawat kepadaku di antara mereka adalah orang yang paling terdekat denganku kedudukannya.” (HR Al-Baihaqi No 5995)

Wallahu A’lam

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *