Hajinews.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (21/02/2024).
Sementara AHY menggantikan Marsekal (Purn) TNI Hadi Tjahjanto yang diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Mahfud MD yang mengundurkan diri karena ikut serta dalam Pilpres 2024, menjadi cawapres Ganjar Pranovo.
Menanggapi hal tersebut, Pengamat politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai pelantikan AHY telah memperparah konflik antara Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Sebagai informasi, santer beredar kabar bahwa hubungan Jokowi dan Megawati retak selama Pilpres 2024 berlangsung.
Keretakan hubungan keduanya itu dinilai berbagai pihak semakin terlihat ketika putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang menjadi cawapres Prabowo Subianto.
Padahal, Gibran adalah kader dari partai berlambang banteng itu.
Hal tersebut semakin terlihat ketika Jokowi sudah tidak pernah hadir dalam acara internal PDIP.
Adapun terakhir kali Jokowi hadir dalam acara PDIP saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDIP ke-IV yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada 29 September 2023 atau 20 hari sebelum proses pendaftaran capres-cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Ya kan sudah saya katakan dari dulu, hubungan Jokowi dengan PDIP tidak baik, hubungan dengan Megawati tidak baik.”
“Dalam konteks itu, ini menegaskan memang perseteruan antara Jokowi dengan Megawati sangat nyata, sangat terang-terangan,” tuturnya saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (21/2/2024).
Tak hanya itu, Ujang menilai Jokowi sudah tidak menganggap menteri dari PDIP yang berada di Kabinet Indonesia Maju.
Hal tersebut, sambungnya, berkaca dari Jokowi yang melantik AHY yang notabene partai yang dipimpinnya yaitu Demokrat adalah ‘musuh’ dari PDIP.
Ditambah, kata Ujang, hubungan antara Megawati dan Ketua Majelis Tinggi Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono yang turut diisukan mengalami keretakan.
Faktor-faktor ini menegaskan kembali bahwa Jokowi sudah melakukan perlawanan terbuka terhadap Megawati dan PDIP.
“Dengan masuknya Demokrat, kita tahu Demokrat itu musuhnya PDIP, Megawati itu masih tidak akrab dengan SBY. Kalau Demokrat masuk pemerintahan, PDIP dianggap di luar kabinet (oleh Jokowi),” ujarnya.
1 Komentar