“Gejala awalnya di Pilkada Takalar 2017 lalu, kemudian di Pileg 2019, Nasdem mulai mengambil kepemimpinan Golkar di DPRD Kab/Kota,” ujarnya.
Kemudian termasuk di Pilkada Makassar dan berlanjut di beberapa kabupaten/kota pada Pilkada 2020.
Andi Luhur berpendapat, jika Nasdem berhasil memenangkan Pemilu 2024, itu tidak akan menjadi hasil yang tiba-tiba.
Menurutnya, perjalanan Nasdem menuju Pemilu 2024 telah dipenuhi dengan pengalaman dan persiapan yang matang.
Dengan merujuk pada berbagai pertarungan politik sebelumnya.
“Trajektori pengalaman dan persiapannya menuju Pemilu 2024 tidak main-main,” kata Andi Luhur.
Sementara itu, kekuatan besar dari Rusdi Masse Mappasessu alias RMS dalam Pileg 2024 dipandang sebagai modal politik yang signifikan untuk kontestasi Pilgub Sulsel 2024.
Namun, Luhur menekankan bahwa perhitungan yang cermat diperlukan.
Mengingat perbedaan perilaku pemilih antara Pileg dan Pilgub Sulsel, serta faktor-faktor lain.
Di antaranya dibutuhkan formasi pasangan calon, koalisi pendukung, dan dinamika dukungan politik nasional.
Dengan demikian, Luhur menyatakan bahwa Pilgub Sulsel 2024 akan menjadi ujian krusial bagi kekuatan RMS.
“Pertanyaannya adalah apakah ia bisa mentransformasi modal politik besarnya di Pileg, lalu menyandingkan kekuasaan legislatif dan eksekutif,” ujar Andi Luhur.
“Sebagai game player atau sebagai game changer, semua pilihan kembali ke RMS,” tambahnya.
Olehnya menurut Andi Luhur semua pilihan bergantung pada langkah-langkah yang diambil oleh RMS.(*)