Pasca Pilpres, Hak Angket dan Momentum Puan Maharani

Hak Angket dan Momentum Puan Maharani
Puan Maharani
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Tak bisa dipungkiri, hasil pilpres 2024 ini akan menjadi penentu masa depan bangsa dan negeri ini. Mengabaikan hasil pilpres yang penuh curang sama artinya menjerumuskan bangsa dan negeri ini. Akan terjun sampai ke titik nadlir. Tidak tertutup kemungkinan, negeri ini akan musnah dan berganti bendera pusakanya: tidak lagi Merah Putih. Inilah bayangan hitam akibat membiarkan hasil pilpres yang penuh curang. Hal ini karena sosok pemimpin yang dihasilkan memang sejalan dan secita-cita dengan grand design kepentingan global (aseng), yang kini sudah mulai mencengkeramkan taringnya dalam bentuk utang luar negeri yang menjebak (money debt trap), sejumlah megaproyek strategis yang siap memobilisasi barang, jasa dan manusia-manusia Tiongkok dalam kuantitas yang tak wajar. Belum lagi, megaproyek yang mengancam kedaulatan negara secara sistematis seperti yang kita saksikan pada Ibukota Nusantara (IKN).

Ambisi jahat itu harus dicegah. Untuk keselamatan anak bangsa, agar kelak tidak menjadi bangsa “budak” karena terjajah bangsa lain. Juga, agar negeri ini tetap merdeka sejati. Bukan hanya catatan atau status negara merdeka. Dalam kaitan misi penyelamatan inilah Puan Maharani selaku Ketua DPR RI harus terpanggil nurani dan jiwa nasionalistiknya: untuk menyelamatkan bangsa dan negeri ini. Right now, not later.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Harus kita catat, tidaklah ringan untuk mengendorse keputusan politik (penggunaan hak angket) itu. Kita saksikan, ketika hak angket bergulir kencang, kini digulirkan juga kasus lama. Terdengar di hadapan publik, kasus Harun Masiku (HM) dikuak kembali. Konon, sudah diketahui posisinya: di Kamboja. HM siap digiring ke KPK. Jika hal ini terjadi, maka politik penyanderaan ini akan berimplikasi pada nasib Hasto, bahkan Puan dan Megawati. Dilematis bagi ketiga tokoh nasional ini.

Tapi, gambaran dilematis itu harus dihitung secara politis dan ideologis. Dalam kalkulasi politik, makin disegerakan hasil hak angket, maka akan segera runtuhlah rezim ini di tangan rakyat. Output politik parlemen akan menjadi kekuatan politik yang maha dahsyat bagai tsunami. Akan melibas kekuatan apapun. Kalkulasi politik ini harus dimainkan secara cerdas. Dan untuk memperkuat kalkulasi ini harus diback up dengan anasir ideologis. Kesenyawaan politik-ideologis akan menganggap kecil politik penyanderaan itu. Nothing.

Itulah cara pandang dan sikap heroik yang harusnya mendorong Puan Maharani dan atau PDIP. Tak perlu ragu untuk mengefektifkan hak angket. Inilah momentum. Sebagai cucu sang pejuang dan proklamator, tak ada cerita menyerah kalah di hadapan sang kolonialis, yang kini – dalam abad milenial ini – berwajah “Londo Ireng” (saudara sebangsa dan se-Tanah Air), meski beda “leluhur” muasalnya. Kini, Londo Ireng itu sedang memainkan kartu truf untuk menginjaknya. Go to hell wahai pencengkeram anak bangsa dan negeri ini. Selamat berjuang wahai PDIP dan Ketua DPR RI: Puan Maharani. Itulah sosok pemudi yang berjiwa patriotis.

Sukabumi, 28 Februari 2024

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *