Siapa Tahan Jadi Oposisi?

Siapa Tahan Jadi Oposisi?
Oposisi/ist
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Memang belum ada kepastian siapa yang bakal berkuasa, siapa pula yang akan menjadi oposisi dari hasil pemilu kali ini. Hanya saja, jika tak ada sesuatu yang luar biasa, kiranya Koalisi Indonesia Maju tampil sebagai pemenang dan berhak mengendalikan kekuasaan lima tahun ke depan. Itu artinya, Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, dan Partai Demokrat akan menjadi partai penguasa.

Jika tak ada perubahan, partai-partai pengusung Anies dan Ganjar bakal menjadi oposisi di parlemen. Ada PDIP tentu saja, ada juga NasDem, PKS, dan PKB. Dari hasil hitung cepat, mereka lolos ke Senayan, sedangkan PPP masih menunggu peruntungan. Sekali lagi kalau tidak ada perubahan, kalau tidak ada godaan, kalau tidak ada yang tergoda untuk menyeberang ke koalisi sebelah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Siapa tahan menjadi oposisi? Pertanyaan itu belakangan mengedepan. Menjadi oposisi memang tak enak. Menjadi partai penguasa sungguh mengasyikkan. Karena itu, tak mengherankan jika ada partai yang kalah dalam pilpres kemudian berubah pendirian, bergabung dengan pemenang.

Pada Pilpres 2014, misalnya, Partai Golkar mengusung Prabowo-Hatta dan kalah. Akan tetapi, di kemudian hari, Golkar yang memang tak punya tradisi menjadi partai oposisi menanggalkan baju oposisi mereka.

Pada Pilpres 2019, Gerindra mengusung ketua umum mereka, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, dan kalah. Akan tetapi, di hari kemudian, mereka pindah haluan ke pemerintahan Jokowi. Demikian halnya dengan PAN. Mereka meninggalkan Demokrat dan PKS. Oposisi pun ada, tapi tiada. Ada tidak menggenapkan, tiada tak mengganjilkan. Mereka tak punya daya sebagai penyeimbang karena kecilnya kekuatan. Apalagi kini, setelah Demokrat masuk kabinet Jokowi dan AHY akhirnya jadi menteri.

Pertanyaannya, siapa lagi nanti yang kegerahan berpakaian oposisi lalu melepasnya dan meniti jembatan Jokowi? Kursi kekuasaan memang menggoda. Kita, setidaknya saya, cuma bisa mengingatkan bahwa seperti yang dikatakan ilmuwan politik Ian Shapiro bahwa pemerintahan demokrasi tidak bisa berkembang secara dinamis tanpa oposisi.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *