Bangsa Ini Terlalu Lama Mengubur Duka Prabowo dan Keluarga Korban Penculikan

Mengubur Duka Prabowo dan Keluarga Korban Penculikan
Foto: Prabowo Subianto dapat gelar jenderal bintang 4
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh: Agusto Sulistio – Mantan Kepala Aksi & Advokasi PIJAR era90an.

Hajinews.co.id – Sebuah video pendek di media sosial memicu kita merefleksi secara mendalam tentang polemik pelanggaran HAM yang terus menghiasi perhelatan politik Indonesia, khususnya saat mendekati Pemilihan Presiden.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Komentar seorang netizen dalam video pendek itu mencerminkan kegelisahan berbagai pihak: “Mengapa tuduhan pelanggaran HAM yang melibatkan Prabowo Subianto selalu mencuat menjelang Pilpres?” Pertanyaan sinis namun realistis.

Keberatan yang terungkap di media sosial tersebut tidak dapat diabaikan, karena mengekspos kecenderungan bahwa isu ini selalu mencuat di tengah hiruk-pikuk perhelatan demokrasi. Artikel ini mencoba menjelaskan lebih rinci dan memberikan perspektif sejarah serta fakta konkrit untuk membuka cakrawala pemahaman tentang kontroversi yang melibatkan Prabowo Subianto.

Pertama-tama, kita harus menyadari bahwa kritik terhadap Prabowo Subianto tidak semata-mata bermula dari urusan politik semata. Kritik ini berkisar pada dugaan pelanggaran HAM berat yang terjadi di masa lalu, dan menjadi isu yang kerap diangkat saat Pemilihan Presiden, disamping disuasana lainnya.

Namun, kompleksitas persoalan ini tidak dapat direduksi hanya ke dalam ranah politik belaka. Ketidakpastian hukum dan kekurangan penanganan yang tuntas atas kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu menjadi faktor utama yang memperpanjang perdebatan ini. Sepertinya kita belum terbiasa mengatasi persoalan dengan tegas dan cepat hingga larut dalam ketidak pastian.

Munculnya tekanan publik yang menuntut kepastian hukum yang sejalan dengan keinginan adanya keadilan bagi korban, namun dalam konteks pemilu, isu ini kadang dianggap sebagai alat untuk menghalangi aspirasi politik Prabowo. Pada satu sisi harapan adanya penyelesaian hukum, disisi lain melebar ke ranah politik pasca pilpres. Baik pelaku dan korban sejatinya dirugikan, keduanya terombang-ambing oleh ketidak pastian, pihak keluarga korban tak menerima fakta keadilan hukum, pelaku terhambat kariernya, dan citranya.

Adalah suatu kewajaran untuk menyuarakan pro dan kontra dalam kasus ini, namun kita juga perlu melihatnya dari berbagai sudut pandang. Kepastian hukum yang belum terpenuhi telah menciptakan atmosfer yang membingungkan dan menyulitkan bagi semua pihak baik yang terlibat juga masyarakat secara umum. Dalam konteks pilpres kubu pendukung Prabowo terusik oleh upaya penyelesaian kasus HAM yang dianggap sebagai cara kandidat capres lain menghambat Prabowo Menang dalam pilpres. Situasi ini berpotensi pada ancaman stabilitas keamanan.

Prabowo Subianto, dalam sepanjang kariernya, telah menjadi penerima reaksi publik yang intens. Dari dukungan hingga kontroversi, dirinya terus menuai beragam respon. Perlu diakui bahwa persoalan yang melibatkan Prabowo bukan semata-mata soal politik atau pemilihan presiden, melainkan krisis hukum di negara kita yang belum tuntas, khususnya penyelesaian pelanggaran HAM Prabowo Subianto.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *