Beberapa Permasalahan Yang Timbul Pasca Pemasangan Ring Jantung dan Cara Mengatasinya

Pasca Pemasangan Ring Jantung
Ring Jantung
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.id Penyakit jantung koroner masih menjadi penyebab kematian utama setelah stroke di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh penumpukan plak/kolesterol di arteri koroner yang memasok darah ke jantung. Jika ada masalah pada plak ini, seperti pecah, maka dapat menyebabkan penyumbatan atau penyumbatan total secara tiba-tiba, yang dapat menyebabkan serangan jantung.

Menjaga pola hidup sehat dan minum obat sangat penting ketika terdiagnosis penyakit arteri koroner. Pada kasus tertentu perlu dilakukan tindakan operasi, yaitu membuka/melebarkan arteri koroner yang tersumbat dengan membuat ring/stent pada area yang tersumbat untuk membuka pembuluh darah jantung. Jika dilakukan dengan benar, prosedur ini bisa memberikan manfaat yang signifikan bagi pasien.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun, timbul pertanyaan apakah penyumbatan masih berpotensi muncul saat setelah pemasangan ring hingga mengalami rasa nyeri?

Menjawab hal itu, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Adrianus Kosasih, Sp.JP(K) menerangkan, ada beberapa masalah pasca pemasangan ring jantung yang dapat muncul, seperti penggumpalan darah dalam stent (jangka pendek) hingga muncul plak dalam stent yang menyebabkan penyempitan.

’’Keadaan tersebut dapat saja terjadi. Selain karena kondisi pembuluh darah yang sudah kurang baik atau faktor risiko yang tidak terkontrol, sumbatan ulang pada ring jantung dapat disebabkan karena prosedur pemasangan ring yang kurang tepat, misalnya karena ring dikembangkan kurang optimal,” ujarnya kepada wartawan, Minggu (3/3].

Akibat otot kurang oksigen, Konsultan Intervensi di Heartology Hospita ini mengatakan bahwa seringkali beberapa gejala berulang yang terjadi adalah rasa nyeri dengan tipe yang sama, seperti dada terasa ditindih, panas, hingga sesak.

Rasa sakit yang dirasakan tersebut juga bisa berlangsung kurang lebih 10 menit. Bahkan yang lebih parah lagi, karena saraf jantung berkaitan juga dengan beberapa saraf lain, nyeri seringkali dapat terjadi seperti bahu, punggung, rahang, hingga tangan.

Namun begitu, dr. Adrianus menyebut risiko sumbatan ulang setelah pemasangan ring dapat dicegah, salah satunya dengan bantuan alat Ivus (Intravascular Ultrasound). Alat ini menerapkan prinsip ultrasonografi untuk melihat kondisi di dalam pembuluh darah secara lebih akurat.

Alat Ivus, katanya, menjadi “guiding” dokter spesialis jantung dan pembuluh saat melakukan intervensi. Ivus dapat memberikan gambaran detail pembuluh darah koroner mulai dari ukuran pembuluh darah, besar dan jenis sumbatan, hingga kondisi ring yang terpasang apakah sudah terpasang optimal atau belum. ’’Kemajuan teknologi memungkinkan para dokter untuk melakukan tindakan lebih akurat demi mencapai hasil yang lebih baik hingga menghindari berbagai komplikasi dan mengurangi angka kematian,” ungkapnya.

Guna menghindari sakit berulang pasca pasang ring jantung, dr. Adrianus turut memberi beberapa tip, antara lain menjaga gaya hidup sehat dan mengurangi faktor pencetus seperti kurangi gula dan hindari merokok agar plak dalam aliran darah tidak bertambah. Para penderita penyakit jantung juga penting mengkonsumsi obat pencair darah agar penyumbatan mampu diatasi secara lancar. (*)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *