Dia berkuasa dan dia bertindak sebagai KPU, Bawaslu, MK, Polisi, ASN, perangkat desa, media massa, lembaga-lembaga pengawasan bayaran, dan organisasi buzzer kontrakan. Sehingga, kondisi sebelum pemilu, kondisi pada hari pemilu, dan kondisi setelah itu bisa berjalan dengan rapi. Kecurangan yang tersturktur, sistematis, dan masif (TSM).
Semua lembaga pemilu, lembaga pengawasan bayaran, instansi keamanan, dan mesin publikasi bekerja secara bersamaan untuk memeles agar menjamin kekuasaan bisa dipresentasikan sebagai produk demokrasi.
Semua ini tentu memerlukan uang besar. Sebab, mereka yang terlibat dalam pemalsuan demokrasi itu adalah transfer dengan biaya. Dia menyediakan uang besar untuk menyogok pemilih miskin, bodoh, dan mereka yang tidak paham konspirasi jahat.
ASN, perangkat desa dan kelurahan dikerahkan untuk mendistribusikan Bansos yang nilai totalnya sangat fantastis. Di kampung-kampung, perangkat desa membagi-bagikan sogok tunai kepada pemilih agar mereka mencoblos paslonpres yang didukung penguasa.
Sekarang, ada kesempatan terbaik untuk menghentikan perbuatan semena-mena Si Culas yang licik itu. Para wakil rakyat jangan ragu bertindak. Masa depan bangsa dan negara sedang terancam ambruk.
Segera gulirkan Hak Angket. Ungkap kecurangan TSM dalam pemilu-pilpres 2024. Ingat, kalau Si Culas itu lolos maka hancurlah negara ini.[]
14 Maret 2024