Golkar Bukanlah PSI, Peluang Gibran Jadi Ketum Dinilai Sulit

Peluang Gibran Jadi Ketum Golkar
Airlangga dan Gibran
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews.co.idPerbincangan seputar Musyawarah Nasional atau munas pemilihan Ketua Umum Partai Golkar menjadi perbincangan hangat. Nama calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut menjadi salah satu pilihan.

Namun, pengamat politik Usep Ahyar menilai jika Presiden Joko Widodo atau Jokowi dipilih, Gibran akan kesulitan menjadi Ketua Umum. Pasalnya, Golkar harus dipimpin oleh orang-orang yang berpengalaman dan berkarakter kuat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Sementara Gibran belum teruji untuk itu. Kecuali kalau bapaknya mungkin saya malah mengusulkan Jokowi,” ujar Usep, Jumat (15/3/2024).

Usep menambahkan, jangan menyamakan Golkar dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sekarang dipimpin oleh Kaesang Pangarep yang juga adik Gibran. Ia mengatakan mekanisme organisasi Golkar sudah mapan dan matang, tidak begitu saja direbut.

Pengalaman Gibran, menurut Usep, masih belum teruji untuk mengelola berbagai faksi dan kepentingan yang ada di tubuh partai serta munculnya berbagai dinamika. Gibran dianggap masih belum mampu meredam atau mengurai masalah-masalah itu.

Golkar itu organisasi besar, partai besar, mekanismenya juga sudah mapan, dewasa juga. Jadi, memang diperlukan sosok pemimpin yang memang pandai juga mengelola konflik. Jadi, di sana itu di Golkar itu kan teruji tapi memang mekanisme kepartaiannya juga jalan dan selalu selesai,” paparnya.

Usep menyatakan nama-nama politisi Golkar yang namannya mencuat untuk maju sebagai ketum Golkar seperti Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Agus Gumiwang Kartasasmita dan Bahlil Lahadalia dianggap sebagai kader yang cukup layak menjadi Golkar satu daripada Gibran Rakabuming Raka.

Sebab menurutnya, kalaupun Gibran maju menjadi ketum Golkar minimal harus menunggu satu generasi lagi.

“Kalau saya lihat di Golkar itu juga belum bisa melepaskan dari tokoh-tokoh level kayak Airlangga, Bamsoet, Agus Gumiwang dan Bahlil, jadi tokoh-tokoh ini juga tokoh muda juga. Menurut saya Gibran masih satu generasi lagi saya kira untuk mengajukan diri di politik Golkar,” katanya.

Jokowi dan Prabowo Dinilai Bisa Pengaruhi Bursa Calon Ketum

Partai Golkar pada Desember 2024 dijadwalkan bakal menggelar Musyawaran Nasional (Munas). Salah satu agendanya adalah pergantian kursi ketua umum (Ketum).

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo mengatakan terdapat empat orang yang digadang bakal masuk dalam bursa pergantian ketum. Selain petahana Airlangga Hartarto, dia menyebut dirinya juga akan maju bersama Bahlil Lahadalia dan Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK).

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia, Arifki Chaniago menilai Munas Golkar tahun 2024 menarik untuk disimak. Sebab, keberlanjutan Airlangga bakal ditantang oleh wajah baru seperti Bahlil dan AGK.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *