Membutuhkan Oposisi

Membutuhkan Oposisi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Secara umum, dalam negara demokrasi yang sehat, baik oposisi maupun koalisi memiliki peran penting dalam sistem politik.

Namun, di negara kita yang menganut sistem multipartai, di mana politik didominasi oleh persaingan sengit, oposisi belum banyak dihormati, bahkan dianggap sebagai ancaman.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dengan demikian, sedikit cukup beralasan kalau agak sukar menemukan partai politik yang mau secara suka rela memosisikan diri sebagai oposisi.

Sehubungan dengan hal di atas, apakah perlu dipikirkan ada regulasi yang mengatur tentang keharusan ada oposisi?

Kalau perlu, dibuat kriteria tertentu untuk mengkategori partai yang harus menjadi oposisi. Sebab, kesiapan partai-partai untuk memosisikan diri sebagai oposisi sepertinya semakin redup, padahal dibutuhkan.

Bahkan, tidak jarang dibenturkan dengan “opini sesat” bahwa sistem presidensil tidak mengenal oposisi.

Ketidakhadiran oposisi dalam suatu negara akan mengakibatkan “kiamat ketatanegaraan”. Di balik keademan, keseragaman, dan ketertiban terdapat kekuasaan yang liar karena tidak ada yang mengontrol.

Check and balances tidak akan pernah muncul, padahal diamanahkan oleh Konstitusi supaya terselenggara.

Pada umumnya, di semua negara yang menghormati demokrasi oposisi selalu hadir. Hal itu bukan karena sekadar konsekuensi kekalahan persaingan, melainkan kebutuhan fungsional, yaitu untuk mengontrol kekuasaan yang bisa cenderung otoriter apabila tidak diimbangi oleh kekuatan di luar pemerintahan.

Perlu dicatat bahwa oposisi itu bukan asal beda dengan pemerintah, melainkan lebih dari itu, karena ada kebutuhan dan tujuan jangka panjang, yaitu meraih kekuasaan yang sedang dipegang oleh rezim berkuasa.

Oposisi akan efektif apabila dilakukan oleh kekuatan politik yang memiliki tiga elemen, yaitu ideologi terfokus, massa real, dan figur otoritatif.

Atau, apabila tidak terdapat partai yang memenuhi tiga element tersebut sekaligus, dapat saja bergandengnya satu atau dua partai untuk saling lengkapi. Oposisi tidak akan efektif dilakukan oleh partai yang karakter ideologinya labil atau oportunis.

Sumber: kompas

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *